medcom.id, Garut: Rukmina, 45, sudah curiga anaknya (Sekretaris Presiden Direktur XL hayriantira) dibunuh sejak dikabarkan hilang. Sang Ibu yakin, Andy, 38, yang selama ini menjadi teman dekat anaknya adalah pelaku pembunuhan.
"Ibu yakin, satu-satunya teman paling dekat adalah Andy. Ibu itu fokus ke dia. Dari awal ibu sudah curiga ke dia," kata adik korban, Agung Ari Wibowo, 29, di Hotel Cipaganti, Garut, Kamis (6/8/2015) malam.
Ia menceitakan, ibu yang penasaran dengan keberadaan putrinya, terus mencari. Rukmina ingat, Rian memiliki mobil Honda Mobilio yang dibelinya di dealer Honda Depok. Saat ditanyakan ke dealer, mobil dan BPKB telah diambil oleh Rian. Namun sang ibu penasaran, pasalnya mobil itu tidak ada.
Pihak dealer memberi bukti berupa surat kuasa, yang berisi tanda tangan Rian dan yang mengambil mobil adalah Andy. Melihat surat kuasa pengambilan mobil, Rukmina mengakui tanda tangan dalam surat kuasa itu adalah tanda tangan Rian. Tapi nyatanya, setelah dicek keabsahannya di Polda Metro Jaya, tanda tangan Rian dipalsukan Andy.
Rukmina dan keluarga mendatangi kediaman Andy di Duren Sawit, Jakarta Timur untuk menanyakan keberadaan Rian. Namun Andy terus berkelit, bahkan Andy menawari mobil Honda Mobilio milik Rian yang dikuasainya secara tidak sah.
"Ibu bahkan sempat ditawari mobil untuk diambil. Ibu bilang,'Saya tidak mencari mobil, yang saya tanyakan anak saya yang hilang’ tapi Andi tak menjawab," ujar Agung.
Andy baru mengakui perbuatannya setelah ditangkap Polda Metro Jaya sebagai tersangka pemalsuan dokumen. Rukmina terus mendesak Andi menanyakan keberadaan putrinya. Andy mengakui telah membunuh Rian pada 30 Oktober 2014 di Hotel Cipaganti, Cipanas, Garut.
medcom.id, Garut: Rukmina, 45, sudah curiga anaknya (Sekretaris Presiden Direktur XL hayriantira) dibunuh sejak dikabarkan hilang. Sang Ibu yakin, Andy, 38, yang selama ini menjadi teman dekat anaknya adalah pelaku pembunuhan.
"Ibu yakin, satu-satunya teman paling dekat adalah Andy. Ibu itu fokus ke dia. Dari awal ibu sudah curiga ke dia," kata adik korban, Agung Ari Wibowo, 29, di Hotel Cipaganti, Garut, Kamis (6/8/2015) malam.
Ia menceitakan, ibu yang penasaran dengan keberadaan putrinya, terus mencari. Rukmina ingat, Rian memiliki mobil Honda Mobilio yang dibelinya di dealer Honda Depok. Saat ditanyakan ke dealer, mobil dan BPKB telah diambil oleh Rian. Namun sang ibu penasaran, pasalnya mobil itu tidak ada.
Pihak dealer memberi bukti berupa surat kuasa, yang berisi tanda tangan Rian dan yang mengambil mobil adalah Andy. Melihat surat kuasa pengambilan mobil, Rukmina mengakui tanda tangan dalam surat kuasa itu adalah tanda tangan Rian. Tapi nyatanya, setelah dicek keabsahannya di Polda Metro Jaya, tanda tangan Rian dipalsukan Andy.
Rukmina dan keluarga mendatangi kediaman Andy di Duren Sawit, Jakarta Timur untuk menanyakan keberadaan Rian. Namun Andy terus berkelit, bahkan Andy menawari mobil Honda Mobilio milik Rian yang dikuasainya secara tidak sah.
"Ibu bahkan sempat ditawari mobil untuk diambil. Ibu bilang,'Saya tidak mencari mobil, yang saya tanyakan anak saya yang hilang’ tapi Andi tak menjawab," ujar Agung.
Andy baru mengakui perbuatannya setelah ditangkap Polda Metro Jaya sebagai tersangka pemalsuan dokumen. Rukmina terus mendesak Andi menanyakan keberadaan putrinya. Andy mengakui telah membunuh Rian pada 30 Oktober 2014 di Hotel Cipaganti, Cipanas, Garut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)