Jakarta: Pemerintah Arab Saudi masih mengkaji terkait penggunaan Vaksin Sinovac dan Sinopharm. Hasil kajian itu akan segera diumumkan.
“Untuk Vaksin Sinovac dan Sinopharm yang digunakan sejumlah negara, Kementerian Kesehatan Arab Saudi masih melakukan kajian. Dalam waktu dekat akan dirilis hasilnya secara resmi,” kata Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, dikutip dari Media Indonesia, Jakarta, Minggu, 15 Agustus 2021.
Ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terus dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Ini untuk memastikan calon jemaah umrah yang sudah memperoleh kedua vaksin tersebut diperbolehkan masuk.
"Atau harus diberikan satu dosis lagi (booster) dari empat vaksin yang digunakan Saudi, atau bagaimana,” papar Endang.
Ia juga berkoordinasi terus dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri. Terkait dua vaksin tersebut, ia memastikan Sinovac dan Sinopharm sudah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca: Arab Saudi Masih Tahan Visa Umrah Indonesia karena Covid-19
Endang mengatakan pemerintah Arab Saudi memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jemaah dalam penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi. Keselamatan dan kesehatan menjadi hal utama, bukan kepentingan ekonomi dan bisnis semata.
“Pelaksanaan ibadah umrah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, misalnya transportasi dalam kota hanya diisi 50 persen dari total kapasitas normal, dan akomodasi hotel dibatasi dua orang per kamar,” ucap Endang.
Dengan alasan yang sama, Arab Saudi masih menangguhkan negara dengan penyebaran virus covid-19 kategori tinggi. Ada 30 negara yang masih ditangguhkan masuk ke Kerajaan Arab Saudi, antara lain India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon, Vietnam, Korut, Korsel, dan Afganistan
Jakarta: Pemerintah Arab Saudi masih mengkaji terkait penggunaan
Vaksin Sinovac dan Sinopharm. Hasil kajian itu akan segera diumumkan.
“Untuk Vaksin Sinovac dan Sinopharm yang digunakan sejumlah negara, Kementerian Kesehatan Arab Saudi masih melakukan kajian. Dalam waktu dekat akan dirilis hasilnya secara resmi,” kata Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, dikutip dari
Media Indonesia, Jakarta, Minggu, 15 Agustus 2021.
Ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terus dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Ini untuk memastikan calon
jemaah umrah yang sudah memperoleh kedua vaksin tersebut diperbolehkan masuk.
"Atau harus diberikan satu dosis lagi (
booster) dari empat vaksin yang digunakan Saudi, atau bagaimana,” papar Endang.
Ia juga berkoordinasi terus dengan
Kementerian Kesehatan dan
Kementerian Luar Negeri. Terkait dua vaksin tersebut, ia memastikan Sinovac dan Sinopharm sudah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca:
Arab Saudi Masih Tahan Visa Umrah Indonesia karena Covid-19
Endang mengatakan pemerintah Arab Saudi memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jemaah dalam penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi. Keselamatan dan kesehatan menjadi hal utama, bukan kepentingan ekonomi dan bisnis semata.
“Pelaksanaan ibadah umrah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, misalnya transportasi dalam kota hanya diisi 50 persen dari total kapasitas normal, dan akomodasi hotel dibatasi dua orang per kamar,” ucap Endang.
Dengan alasan yang sama, Arab Saudi masih menangguhkan negara dengan penyebaran virus covid-19 kategori tinggi. Ada 30 negara yang masih ditangguhkan masuk ke Kerajaan Arab Saudi, antara lain India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon, Vietnam, Korut, Korsel, dan Afganistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)