Jakarta: Sebanyak 450 narapidana (napi) dari 35 lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) tampil dalam ajang Indonesian Prison Art Festival (IPAFest) 2018. Mereka menunjukkan keterampilannya dalam acara yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat itu.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami mengatakan, IPAFest merupakan upaya untuk mereintegrasi napi ke lingkungan masyarakat. Dia berharap kegiatan tersebut bisa jadi ajang unjuk kebolehan para napi.
"Kegiatan ini sengaja dibuat untuk membaurkan narapidana dengan masyarakat. Sehingga menumbuhkan rasa percaya diri para napi untuk kembali ke masyarakat nantinya," kata Sri dalam keterangan tertulisnya, Senin, 23 April 2018.
Sri menyebut, festival ini merupakan kesenian besar napi pertama di dunia. Festival ini pun bakal memperoleh penghargaan dari museum rekor Indonesia (Muri) sebagai festival seni dengan peserta napi terbanyak.
"Sebelumnya para napi telah menjalani serangkaian persiapan dan pelatihan di lapas Salemba bersama instruktur dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ)," ujarnya.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mendukung penuh pagelaran seni dan festival tersebut. Yasonna mengatakan, ini merupakan momentum untuk menunjukkan lembaga pemasyarakatan Indonesia sudah berkembang pesat. Yasonna juga berharap ajang serupa dengan skala yang lebih besar bisa turut digelar nantinya.
"Saya mendukung sepenuhnya setiap ide kreatif dan inovasi baru dalam menciptakan momen seperti ini. Tidak hanya berskala nasional, tetapi internasional," kata Yasonna.
IPAFest 2018 bertajuk Bhinneka Tunggal Ika ini berlangsung pada 23 April hingga 24 April 2018. Pengunjung bisa menghadiri acara tersebut sejak pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Festival diisi pameran lukisan, pameran arsip pemasyarakatan, fotografi sisi lain dari dunia pemasyarakatan hasil karya para napi. Sebanyak 33 lapak kuliner berupa makanan dan minuman khas dari berbagai wilayah di Indonesia hasil masakan narapidana juga tersedia.
Sebanyak 152 napi juga akan memainkan drama musikal bertajuk 'Merah Putih Narapidana, Kami Berkarya Maka Kami Ada', di acara puncak. Sejumlah seniman ternama Indonesia seperti Iwan Fals, Cak Lontong, Sandria Malakiano, Ayu Laksmi, Saykoji, JRX SID serta Robby anggota band Geisha juga turut memeriahkan IPAFest2018.
Jakarta: Sebanyak 450 narapidana (napi) dari 35 lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) tampil dalam ajang
Indonesian Prison Art Festival (IPAFest) 2018. Mereka menunjukkan keterampilannya dalam acara yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat itu.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami mengatakan, IPAFest merupakan upaya untuk mereintegrasi napi ke lingkungan masyarakat. Dia berharap kegiatan tersebut bisa jadi ajang unjuk kebolehan para napi.
"Kegiatan ini sengaja dibuat untuk membaurkan narapidana dengan masyarakat. Sehingga menumbuhkan rasa percaya diri para napi untuk kembali ke masyarakat nantinya," kata Sri dalam keterangan tertulisnya, Senin, 23 April 2018.
Sri menyebut, festival ini merupakan kesenian besar napi pertama di dunia. Festival ini pun bakal memperoleh penghargaan dari museum rekor Indonesia (Muri) sebagai festival seni dengan peserta napi terbanyak.
"Sebelumnya para napi telah menjalani serangkaian persiapan dan pelatihan di lapas Salemba bersama instruktur dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ)," ujarnya.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mendukung penuh pagelaran seni dan festival tersebut. Yasonna mengatakan, ini merupakan momentum untuk menunjukkan lembaga pemasyarakatan Indonesia sudah berkembang pesat. Yasonna juga berharap ajang serupa dengan skala yang lebih besar bisa turut digelar nantinya.
"Saya mendukung sepenuhnya setiap ide kreatif dan inovasi baru dalam menciptakan momen seperti ini. Tidak hanya berskala nasional, tetapi internasional," kata Yasonna.
IPAFest 2018 bertajuk Bhinneka Tunggal Ika ini berlangsung pada 23 April hingga 24 April 2018. Pengunjung bisa menghadiri acara tersebut sejak pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Festival diisi pameran lukisan, pameran arsip pemasyarakatan, fotografi sisi lain dari dunia pemasyarakatan hasil karya para napi. Sebanyak 33 lapak kuliner berupa makanan dan minuman khas dari berbagai wilayah di Indonesia hasil masakan narapidana juga tersedia.
Sebanyak 152 napi juga akan memainkan drama musikal bertajuk 'Merah Putih Narapidana, Kami Berkarya Maka Kami Ada', di acara puncak. Sejumlah seniman ternama Indonesia seperti Iwan Fals, Cak Lontong, Sandria Malakiano, Ayu Laksmi, Saykoji, JRX SID serta Robby anggota band Geisha juga turut memeriahkan IPAFest2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)