medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Malik Haramain meminta pemerintahan Republik Indonesia untuk dapat mendesak pemerintah Arab Saudi memberikan fasilitas bagi keluarga korban, terutama keluarga yang sanak saudaranya tewas dalam tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram. Hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab yang dapat diberikan pemerintah Arab Saudi kepada keluarga korban.
"Pemerintah Arab Saudi harus maksimal memfasilitasi, baik kepada korban dan juga negara yang rakyatnya menjadi korban di situ. Fasilitasi bisa saja mungkin mendatangkan keluarga korban, keluarga korban ingin menjenguk ke Mekkah gitu. Karena kalau korbannya hancur agak susah membawanya ke negaranya masing-masing," kata Abdul Malik dalam PrimeTime News Metro Tv, Minggu (13/9/2015).
"Oleh karena itu, pemerintah RI dapat meminta atau mendesak kepada pemerintah Arab Saudi untuk memberikan fasilitas kepada keluarga," tambah dia.
Selain itu, Politikus PKB ini juga meminta agar pemerintah Arab Saudi dapat memberikan penjelasan kepada seluruh negara yang menjadi korban terkait adanya proyek besar di Masjidil Haram ketika umat Muslim sedang menjalankan ibadah haji. Sebab, terdapat 15 alat berat di lokasi kejadian yang di mana satu diantaranya jatuh dan menimpa ratusan jamaah haji di Mekkah.
"Menurut saya pemerintah Arab Saudi perlu melakukan klarifikasi seclear-clearnya terutama tentang proyek besar itu, karna mestinya selesai 2016. Sebagaimana bentuk pertanggung jawaban pemerintah Arab Saudi tidak hanya pada korban tapi keamanan semua jamaah karena disitu masih ada 14 alat berat dan kita tidak tahu kapan badai itu akan berhenti," pungkas dia.
Senada dengan Abdul Malik, mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Anggito Abimanyu meminta pemerintah Arab Saudi dapat segera memberikan bentuk tanggung jawabnya kepada keluarga korban.
"Pemerintah Arab Saudi wajib memberikan santunan, paling tidak keluarga yang mau melakukan ziaroh harus diberikan fasilitas. Harus dihadirkan ke Arab Saudi, baik yang telah meninggal maupun yang berada di rumah sakit. Itu harus segera diberangkatkan supaya keluarganya bisa mendoakan dan berada diprosesi pemakaman dan penyembuhan itu," jelas dia.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Malik Haramain meminta pemerintahan Republik Indonesia untuk dapat mendesak pemerintah Arab Saudi memberikan fasilitas bagi keluarga korban, terutama keluarga yang sanak saudaranya tewas dalam tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram. Hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab yang dapat diberikan pemerintah Arab Saudi kepada keluarga korban.
"Pemerintah Arab Saudi harus maksimal memfasilitasi, baik kepada korban dan juga negara yang rakyatnya menjadi korban di situ. Fasilitasi bisa saja mungkin mendatangkan keluarga korban, keluarga korban ingin menjenguk ke Mekkah gitu. Karena kalau korbannya hancur agak susah membawanya ke negaranya masing-masing," kata Abdul Malik dalam
PrimeTime News Metro Tv, Minggu (13/9/2015).
"Oleh karena itu, pemerintah RI dapat meminta atau mendesak kepada pemerintah Arab Saudi untuk memberikan fasilitas kepada keluarga," tambah dia.
Selain itu, Politikus PKB ini juga meminta agar pemerintah Arab Saudi dapat memberikan penjelasan kepada seluruh negara yang menjadi korban terkait adanya proyek besar di Masjidil Haram ketika umat Muslim sedang menjalankan ibadah haji. Sebab, terdapat 15 alat berat di lokasi kejadian yang di mana satu diantaranya jatuh dan menimpa ratusan jamaah haji di Mekkah.
"Menurut saya pemerintah Arab Saudi perlu melakukan klarifikasi seclear-clearnya terutama tentang proyek besar itu, karna mestinya selesai 2016. Sebagaimana bentuk pertanggung jawaban pemerintah Arab Saudi tidak hanya pada korban tapi keamanan semua jamaah karena disitu masih ada 14 alat berat dan kita tidak tahu kapan badai itu akan berhenti," pungkas dia.
Senada dengan Abdul Malik, mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Anggito Abimanyu meminta pemerintah Arab Saudi dapat segera memberikan bentuk tanggung jawabnya kepada keluarga korban.
"Pemerintah Arab Saudi wajib memberikan santunan, paling tidak keluarga yang mau melakukan ziaroh harus diberikan fasilitas. Harus dihadirkan ke Arab Saudi, baik yang telah meninggal maupun yang berada di rumah sakit. Itu harus segera diberangkatkan supaya keluarganya bisa mendoakan dan berada diprosesi pemakaman dan penyembuhan itu," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)