medcom.id, Jakarta: Dua pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur sudah berhasil diidentifikasi. Kedua pelaku diidentifikasi berasal dari jaringan ISIS.
"Berdasarkan olah TKP, dua pelaku sudah teridentifikasi melalui sidik jari serta DNA yang dilakukan (Jumat) sore ini," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 26 Mei 2017.
Kedua DNA terduga pelaku peledakan dicocokan dengan masing-masing keluarganya.
Pelaku pertama diketahui sebagai Ichwan Nurul Salam (INS). Ichwan diduga membawa bom yang berdaya ledak lebih kecil untuk menarik perhatian.
Pelaku kedua adalah Ahmad Sukri, yang diketahui sebagai pembawa bom berdaya ledak lebih besar. Keduanya diketahui tergabung dalam sel Mudiriyah Jamaah Anshar Daulah (JAD) Bandung Raya.
"Jaringan ini tergabung dengan ISIS dengan intermediary-nya adalah Bahrun Naim," kata Tito.
Jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) di Indonesia dipimpin oleh Aman Abdurrahmah yang kini tengah menjalani vonis sembilan tahun penjara di Nusa Kambangan. Kapolri menyebut jaringan ini juga telah mengupayakan sejumlah serangan di Indonesia.
"Namun satu sel dengan sel lain tidak saling mengenal," pungkas Tito.
medcom.id, Jakarta: Dua pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur sudah berhasil diidentifikasi. Kedua pelaku diidentifikasi berasal dari jaringan ISIS.
"Berdasarkan olah TKP, dua pelaku sudah teridentifikasi melalui sidik jari serta DNA yang dilakukan (Jumat) sore ini," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 26 Mei 2017.
Kedua DNA terduga pelaku peledakan dicocokan dengan masing-masing keluarganya.
Pelaku pertama diketahui sebagai Ichwan Nurul Salam (INS). Ichwan diduga membawa bom yang berdaya ledak lebih kecil untuk menarik perhatian.
Pelaku kedua adalah Ahmad Sukri, yang diketahui sebagai pembawa bom berdaya ledak lebih besar. Keduanya diketahui tergabung dalam sel Mudiriyah Jamaah Anshar Daulah (JAD) Bandung Raya.
"Jaringan ini tergabung dengan ISIS dengan intermediary-nya adalah Bahrun Naim," kata Tito.
Jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) di Indonesia dipimpin oleh Aman Abdurrahmah yang kini tengah menjalani vonis sembilan tahun penjara di Nusa Kambangan. Kapolri menyebut jaringan ini juga telah mengupayakan sejumlah serangan di Indonesia.
"Namun satu sel dengan sel lain tidak saling mengenal," pungkas Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)