Jakarta: Hadirnya Pasar Muamalah dinilai bukan sekadar untuk membangkitkan ekonomi masyarakat. Pasar itu dinilai ingin menyusupkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila ke sektor finansial masyarakat.
"Saya lihat ada intens dari Pak Zaim Zaidi untuk menginfiltrasi (menyusupkan) ideologi tertentu dalam kegiatan pasar," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa Rudy S Kamri dalam diskusi Chrosscheck by Medcom.id dengan tema "Khilafah Berkedok Pasar Muamalah?", Minggu, 7 Februari 2021.
Pencetus Pasar Muamalah, Zaim Zaidi, dinilai sedang mencuci otak masyarakat dengan cara bertransaksi kebutuhan pangan. Setidaknya, kata Rudy, Zaim membuat masyarakat untuk menghindari penggunaan rupiah dalam transaksi.
"Saya menggabungkan dari narasi, tulisan, posting, dan pendapat Zaim Zaidi bagaimana dulu dia menginisiasi munculnya Pasar Muamalah," ujar Rudy.
Baca: Wapres Ma'ruf Amin: Pasar Muamalah Tidak Sesuai Prinsip Ekonomi Syariah
Rudy menilai Zaim tidak setuju dengan sistem finansial di Indonesia. Lalu, dia juga tidak suka dengan aturan berniaga yang ada di Indonesia. Sehingga, kata dia, Pasar Muamalah merupakan bentuk 'pembangkangan' terhadap negara.
"Dia tidak setuju dengan pajak, tidak setuju dengan sistem perbankan dan sebagainya, dan kemudian selalu mempromosikan dinar, dirham, dan fulus sebagai alat tukar pengganti mata rupiah yang sah," tutur Rudy.
Transaksi di pasar itu juga dinilai bertentangan dengan Pancasila. Rudy berharap masyarakat tidak terkecoh dengan trik seperti ini.
Jakarta: Hadirnya Pasar Muamalah dinilai bukan sekadar untuk membangkitkan ekonomi masyarakat. Pasar itu dinilai ingin menyusupkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila ke sektor
finansial masyarakat.
"Saya lihat ada intens dari Pak Zaim Zaidi untuk menginfiltrasi (menyusupkan) ideologi tertentu dalam kegiatan pasar," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa Rudy S Kamri dalam diskusi
Chrosscheck by Medcom.id dengan tema "Khilafah Berkedok Pasar Muamalah?", Minggu, 7 Februari 2021.
Pencetus Pasar Muamalah, Zaim Zaidi, dinilai sedang mencuci otak masyarakat dengan cara bertransaksi kebutuhan pangan. Setidaknya, kata Rudy, Zaim membuat masyarakat untuk menghindari penggunaan rupiah dalam transaksi.
"Saya menggabungkan dari narasi, tulisan,
posting, dan pendapat Zaim Zaidi bagaimana dulu dia menginisiasi munculnya Pasar Muamalah," ujar Rudy.
Baca:
Wapres Ma'ruf Amin: Pasar Muamalah Tidak Sesuai Prinsip Ekonomi Syariah
Rudy menilai Zaim tidak setuju dengan sistem finansial di Indonesia. Lalu, dia juga tidak suka dengan aturan berniaga yang ada di Indonesia. Sehingga, kata dia, Pasar Muamalah merupakan bentuk 'pembangkangan' terhadap negara.
"Dia tidak setuju dengan pajak, tidak setuju dengan sistem perbankan dan sebagainya, dan kemudian selalu mempromosikan
dinar, dirham, dan fulus sebagai alat tukar pengganti mata rupiah yang sah," tutur Rudy.
Transaksi di pasar itu juga dinilai bertentangan dengan Pancasila. Rudy berharap masyarakat tidak terkecoh dengan trik seperti ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)