medcom.id, Jakarta: Uang harian kunjungan kerja anggota DPRD DKI Jakarta ke luar negeri disebut-sebut mencapai USD 303 atau setara dengan Rp3.396.000 per hari. Uang itu, diluar uang tiket pesawat dan biaya penginapan selama di negara tujuan.
Salah satu anggota DPRD DKI Jakarta Tubagus Arif membantah bila dirinya menerima USD 303. Selama kunjungan di Seoul, Korea Selatan, Arif mengaku hanya mendapat Rp5,4 juta selama masa kunjungan.
Kunjungan berlangsung selama lima hari, sejak Senin, 25 April hingga Jumat, 29 April 2016. Arif mengaku hanya difasilitasi tiket pesawat untuk berangkat dan pulang.
"Kita tidak terima uang itu. Karena selama disana semua biaya hotel, makan, dan transportasi ditanggung pihak DPRD Seoul," kata Arif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, seluruh anggota dewan yang berkunjung ke Seoul mendapat uang saku yang sama. Namun, ia tak tahu uang saku yang didapat anggota dewan yang berada di Tokyo, Jepang dan Beijing, Tiongkok.
Anggota Komisi E DPRD DKI itu mengunjungi Soul, Korea Selatan dalam rangka menjalankan program Sister City. Arif mengaku kagum dengan sistem transportasi di Seoul.
Di sana, meski jumlah kendaraan sangat banyak namun jarang terjadi kemacetan. Hal itu dikarenakan, setiap kendaraan publik di Seoul dilengkapi dengan chip. Di mana chip tersebut terhubung dengan satelit.
"Jadi chip itu bisa merekam apa jalanan macet atau tidak. Nanti warganya bisa lihat melalui komputer atau handphone," lanjut Arif.
Tak hanya itu, warga Seoul juga bisa mengetahui penyebab kemacetan jalan yang akan mereka lalui. Sehingga, warga bisa mencari jalan alternatif.
"Bagus sekali sistemnya. Enggak ada yang berhenti sembarangan. Bis-bis selalu berangkat tempat waktu," tutur Arif.
Selain transportasi, ia juga terkesan dengan tata kelola Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sana. Seoul memiliki 24 persen RTH dari luas lahannya. Sementara, Jakarta hanya memiliki sekitar tujuh persen.
Ia mengaku sedang membuat laporan kunjungan. Nantinya, laporan tersebut akan diberikan ke Sekda DKI Jakarta Saefullah dan dipresentasikan ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
medcom.id, Jakarta: Uang harian kunjungan kerja anggota DPRD DKI Jakarta ke luar negeri disebut-sebut mencapai USD 303 atau setara dengan Rp3.396.000 per hari. Uang itu, diluar uang tiket pesawat dan biaya penginapan selama di negara tujuan.
Salah satu anggota DPRD DKI Jakarta Tubagus Arif membantah bila dirinya menerima USD 303. Selama kunjungan di Seoul, Korea Selatan, Arif mengaku hanya mendapat Rp5,4 juta selama masa kunjungan.
Kunjungan berlangsung selama lima hari, sejak Senin, 25 April hingga Jumat, 29 April 2016. Arif mengaku hanya difasilitasi tiket pesawat untuk berangkat dan pulang.
"Kita tidak terima uang itu. Karena selama disana semua biaya hotel, makan, dan transportasi ditanggung pihak DPRD Seoul," kata Arif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, seluruh anggota dewan yang berkunjung ke Seoul mendapat uang saku yang sama. Namun, ia tak tahu uang saku yang didapat anggota dewan yang berada di Tokyo, Jepang dan Beijing, Tiongkok.
Anggota Komisi E DPRD DKI itu mengunjungi Soul, Korea Selatan dalam rangka menjalankan program Sister City. Arif mengaku kagum dengan sistem transportasi di Seoul.
Di sana, meski jumlah kendaraan sangat banyak namun jarang terjadi kemacetan. Hal itu dikarenakan, setiap kendaraan publik di Seoul dilengkapi dengan chip. Di mana chip tersebut terhubung dengan satelit.
"Jadi chip itu bisa merekam apa jalanan macet atau tidak. Nanti warganya bisa lihat melalui komputer atau handphone," lanjut Arif.
Tak hanya itu, warga Seoul juga bisa mengetahui penyebab kemacetan jalan yang akan mereka lalui. Sehingga, warga bisa mencari jalan alternatif.
"Bagus sekali sistemnya. Enggak ada yang berhenti sembarangan. Bis-bis selalu berangkat tempat waktu," tutur Arif.
Selain transportasi, ia juga terkesan dengan tata kelola Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sana. Seoul memiliki 24 persen RTH dari luas lahannya. Sementara, Jakarta hanya memiliki sekitar tujuh persen.
Ia mengaku sedang membuat laporan kunjungan. Nantinya, laporan tersebut akan diberikan ke Sekda DKI Jakarta Saefullah dan dipresentasikan ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)