Jakarta: Timnas U-20 Tanah Air batal ikut serta dalam piala dunia setelah Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pakar militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, menyerukan semangat untuk melawan FIFA.
"Kita bukan bangsa tempe. Kok baru sama FIFA saja panik, haloooo, lihat itu Russia di-banned dan disanksi ribuan hal, tetap tegak berdiri dan punya dignity! Jika Russia bisa, Indonesia pasti bisa!" tulis Connie, dikutip dari Instagram @connierahkundinibakrie, Kamis, 30 Maret 2023.
Dalam akun Instagram pribadinya, @connierahkundinibakrie, menyemangati Timnas U-20 Indonesia. Atlet sepakbola Indonesia yang bisa mengembalikan muruah bangsa.
“Ayo kobarkan semangat melawan FIFA. Kalau menurut saya, kalian yang mampu kembalikan marwah bangsa, tiru konsistensi dan paham makna harga diri negara, sebagaimana Bapak Bangsa kita, Bung Karno,” kata Connie.
Connie meminta Timnas U-20 serta masyarakat untuk bangkit dari kekecewaan dan kesedihan terkait dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pada unggahan tersebut, pengamat militer itu juga mengeklaim FIFA sebagai organisasi berstandar ganda.
Karena itu, Indonesia harus bersatu dan bangkit. Indonesia tak boleh takut.
“Bung Karno bukan cuma berani memboikot olimpiade, tetapi malah berani bikin olimpiade tandingan!! Waktunya kita bangkit dan bikin FIFA si organisasi double standard bin tidak jelas auranya dengan buat tandinganya,” tulisnya.
Lebih lanjut, Connie mengemukakan harapannya agar Indonesia tidak menjadi bangsa bermental tempe dan bisa mencontoh Rusia yang tetap berdiri kokoh meskipun dikenakan sanksi terhadap banyak hal.
“Kita bukan bangsa tempe, Kok baru sama FIFA saja panik, haloooo, lihat itu Russia di-banned dan disanksi ribuan hal, tetap tegak berdiri dan punya dignity! Jika Russia bisa, Indonesia pasti bisa!!!” tutupnya.
Pro dan kontra komentar warganet
Unggahan tersebut memicu pro dan kontra dari warganet. Dalam kolom komentarnya, sebagian orang mendukung pernyataan Connie. Namun, tidak sedikit juga yang menganggapnya terlalu berambisi.
“FIFA memang standar ganda, tetapi Indonesia butuh Piala Dunia. FIFA punya Rule sendiri,” komentar @alfarizy_
“Lawan gimana sih, emang power kita udah sampai mana? Uangnya ada?” tulis @ilham_akbp.
“Sepak Bola hanya salah satu cabang olahraga, buatlah event kebudayaan berskala internasional, Indonesia itu superpower kebudayaan dunia,” tulis hengky_tompo.
“Ijin menyampaikan tanggapan. Selain UN, organisasi terbesar dan terkuat di planet bumi ini adalah FIFA. Indonesia harus introspeksi diri, sebelum melawan FIFA, bereskan terlebih dahulu kasus KANJURUHAN secara adil bagi korban. Indonesia juga harus introspeksi diri, dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 merupakan kegagalan Indonesia yang fatal, dalam bidang diplomasi olahraga di kancah dunia. Semestinya Indonesia mengambil kesempatan ini untuk maju dalam diplomasi internasional dalam menyokong perdamaian dunia. Kegagalan ini akan menjadi catatan buruk sepanjang sejarah kelak. Sedih banget!” tulis @sarangberangberang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Timnas U-20 Tanah Air batal ikut serta dalam piala dunia setelah Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) mencoret Indonesia sebagai tuan rumah
Piala Dunia U-20. Pakar militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, menyerukan semangat untuk melawan FIFA.
"Kita bukan bangsa tempe. Kok baru sama FIFA saja panik, haloooo, lihat itu Russia di-
banned dan disanksi ribuan hal, tetap tegak berdiri dan punya
dignity! Jika Russia bisa, Indonesia pasti bisa!" tulis Connie, dikutip dari Instagram @connierahkundinibakrie, Kamis, 30 Maret 2023.
Dalam akun Instagram pribadinya, @connierahkundinibakrie, menyemangati Timnas U-20 Indonesia. Atlet sepakbola Indonesia yang bisa mengembalikan muruah bangsa.
“Ayo kobarkan semangat melawan FIFA. Kalau menurut saya, kalian yang mampu kembalikan marwah bangsa, tiru konsistensi dan paham makna harga diri negara, sebagaimana Bapak Bangsa kita, Bung Karno,” kata Connie.
Connie meminta Timnas U-20 serta masyarakat untuk bangkit dari kekecewaan dan kesedihan terkait dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah
Piala Dunia U-20. Pada unggahan tersebut, pengamat militer itu juga mengeklaim FIFA sebagai organisasi berstandar ganda.
Karena itu, Indonesia harus bersatu dan bangkit. Indonesia tak boleh takut.
“Bung Karno bukan cuma berani memboikot olimpiade, tetapi malah berani bikin olimpiade tandingan!! Waktunya kita bangkit dan bikin FIFA si organisasi
double standard bin tidak jelas auranya dengan buat tandinganya,” tulisnya.
Lebih lanjut, Connie mengemukakan harapannya agar Indonesia tidak menjadi bangsa bermental tempe dan bisa mencontoh Rusia yang tetap berdiri kokoh meskipun dikenakan sanksi terhadap banyak hal.
“Kita bukan bangsa tempe, Kok baru sama FIFA saja panik, haloooo, lihat itu Russia di-banned dan disanksi ribuan hal, tetap tegak berdiri dan punya dignity! Jika Russia bisa, Indonesia pasti bisa!!!” tutupnya.
Pro dan kontra komentar warganet
Unggahan tersebut memicu pro dan kontra dari warganet. Dalam kolom komentarnya, sebagian orang mendukung pernyataan Connie. Namun, tidak sedikit juga yang menganggapnya terlalu berambisi.
“FIFA memang standar ganda, tetapi Indonesia butuh Piala Dunia. FIFA punya Rule sendiri,” komentar @alfarizy_
“Lawan gimana sih, emang power kita udah sampai mana? Uangnya ada?” tulis @ilham_akbp.
“Sepak Bola hanya salah satu cabang olahraga, buatlah event kebudayaan berskala internasional, Indonesia itu superpower kebudayaan dunia,” tulis hengky_tompo.
“Ijin menyampaikan tanggapan. Selain UN, organisasi terbesar dan terkuat di planet bumi ini adalah FIFA. Indonesia harus introspeksi diri, sebelum melawan FIFA, bereskan terlebih dahulu kasus KANJURUHAN secara adil bagi korban. Indonesia juga harus introspeksi diri, dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 merupakan kegagalan Indonesia yang fatal, dalam bidang diplomasi olahraga di kancah dunia. Semestinya Indonesia mengambil kesempatan ini untuk maju dalam diplomasi internasional dalam menyokong perdamaian dunia. Kegagalan ini akan menjadi catatan buruk sepanjang sejarah kelak. Sedih banget!” tulis @sarangberangberang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)