Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen Suharyanto mengatakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) terus disiagakan. Namun, penerapan TMC tergantung dari kondisi awan di sekitar wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Khusus Untuk Operasi TMC disiagakan dan dilakukan tergantung kepada kondisi awan di sekitar wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan," kata Suharyanto, saat dihubungi, Senin, 3 April 2023.
Wilayah yang dipantau antara lain Riau, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Selatan. Ketiga provinsi tersebut juga yang akan dilakukan operasi TMC setelah Lebaran 2023.
Dia menjelaskan terdapat beberapa langkah agar tidak terjadi karhutla. Antara lain identifikasi serta pemetaan wilayah rawan terbakar, meningkatkan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat terutama tokoh masyarakat, peningkatan kapasitas, dan kesadaran masyarakat.
"Kemudian peningkatan kapasitas tenaga dan sarana prasarana karhutla, penyelarasan aturan daerah dengan nasional agar tidak berpotensi memicu terjadinya karhutla," ujar dia.
Selain itu, ada peningkatan kapasitas desa seperti desa tangguh bencana berbasis kebakaran hutan dan lahan yang menjadi inisiatif daerah dan terus dikembangkan. Lalu, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran, tenaga, dan sarana prasarana penanggulangan karhutla di wilayahnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) Mayjen Suharyanto mengatakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (
TMC) terus disiagakan. Namun, penerapan TMC tergantung dari kondisi awan di sekitar wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (
karhutla).
"Khusus Untuk Operasi TMC disiagakan dan dilakukan tergantung kepada kondisi awan di sekitar wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan," kata Suharyanto, saat dihubungi, Senin, 3 April 2023.
Wilayah yang dipantau antara lain Riau, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Selatan. Ketiga provinsi tersebut juga yang akan dilakukan operasi TMC setelah Lebaran 2023.
Dia menjelaskan terdapat beberapa langkah agar tidak terjadi karhutla. Antara lain identifikasi serta pemetaan wilayah rawan terbakar, meningkatkan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat terutama tokoh masyarakat, peningkatan kapasitas, dan kesadaran masyarakat.
"Kemudian peningkatan kapasitas tenaga dan sarana prasarana karhutla, penyelarasan aturan daerah dengan nasional agar tidak berpotensi memicu terjadinya karhutla," ujar dia.
Selain itu, ada peningkatan kapasitas desa seperti desa tangguh bencana berbasis kebakaran hutan dan lahan yang menjadi inisiatif daerah dan terus dikembangkan. Lalu, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran, tenaga, dan sarana prasarana penanggulangan karhutla di wilayahnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)