Ilustrasi medcom.id
Ilustrasi medcom.id

8 Fakta Gempa M 6,9 Guncang Mentawai: Jenis, Wilayah Terdampak Hingga Picu Tsunami 11 Cm

Patrick Pinaria • 25 April 2023 15:44
Jakarta: Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar) diguncang gempa pada Selasa, 25 April 2023, dini hari. Tercatat, gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6,9.
 
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan gempa tersebut terjadi pada pukul 03.00 WIB. Saat itu, BMKG melaporkan gempa yang melanda Kepulauan Mentawai berkekuatan magnitudo 7,3, sebelum akhirnya dimutakhirkan selang beberapa jam.
 
Selain itu, ada sejumlah fakta lainnya yang diungkapkan BMKG mengenai gempa di Mentawai. Berikut ini di antaranya yang sudah dirangkum Medcom.id:

1. Titik pusat gempa

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, episentrum gempa berada di 0.93 Lintang Selatan, 98.39 Bujur Timur, 177 km barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update M6.9. Episenter pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya di laut pada 177 Km baratlaut Kep Mentawai pada kedalaman 23 km," cuit Daryono melalui akun Twitter miliknya.

2. Karakteristik gempa

Daryono juga mengungkapkan karakteristik gempa yang melanda Mentawai itu. Menurutnya, gempa ini merupakan megathrust event.
 
"Karakteristik Gempa Megathrust dengan mekanisme naik (thrust fault) di bidang kontak antar lempeng di kedalaman 23 km," lanjutnya.

3. Memicu tsunami 11 cm

BMKG mengumumkan gempa di Mentawai memicu tsunami minor setinggi 11 cm. Tsunami tersebut berpotensi terjadi di Nias Selatan.
 
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa Mentawai M 6,9 ini berpotensi tsunami. Daerah yang berpotensi terdampak tsunami dgn status Waspada di Nias Selatan, P.Tanabala. Berdasarkan hasil pengamatan tinggi muka laut, tercatat ketinggian tsunami di Tanah Bala dengan ketinggian 11 cm," kata Daryono.

4. Peringatan Tsunami bukan dicabut, tetapi diakhiri

Daryono memastikan BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami pascagempa M 6,9 yang mengguncang Mentawai. Namun, ia menegaskan status tersebut diakhiri, bukan dicabut.
 
"Peringatan dini tsunami gempa M6,9 di Mentawai-Siberut diakhiri bukan dicabut," tegas Daryono. 
 
 
Baca: BMKG Mutakhirkan Gempa Mentawai Jadi Magnitudo 6,9

5. Dirasakan di sejumlah wilayah

Gempa dirasakan di Siberut, Mentawai VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir selatan, Lima Puluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukittinggi, Padang Sidempuan III MMI, Labuhan Batu Bengkalis II MMI.

6. Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan

Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Sumatra Barat Arry Yuswandi menyebutkan untuk sementara hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan yang terjadi akibat gempa magnitudo 6,9 di Sumatra Barat
 
"Kita sudah berkoordinasi dengan sejumlah kepala BPBD di kabupaten kota terutama Kabupaten Kepulauan Mentawai. Belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan yang terjadi," katanya di Padang, Selasa, 25 April 2023.
 
Ia menyebut khusus untuk Kepulauan Mentawai masyarakat yang tadi malam mengungsi sebagian masih berada di pengungsian. Namun hal itu bukan karena gempa tetapi karena masih terjadi hujan di daerah tersebut.

7. Dilanda tujuh susulan tujuh kali

BMKG melaporkan terjadi gempa susulan di Mentawai. Setidaknya, ada tujuh gempa susulan yang mengguncang wilayah ini.
 
"Hingga pukul 04.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 7 (tujuh) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4,6," tutur Daryono.

8. Bukan gempa yang pertama

Daryono juga menjelaskan, gempa yang terjadi di Mentawai pada dini hari tadi bukanlah yang pertama. Sebelumnya, gempa sempat mengguncang wilayah ini pada 10 Februari 1797 alias 226 tahun silam.
 
Saat itu, gempa terjadi begitu dahsyat lantaran berkekuatan M 8,5. Nahasnya, 300 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut.
 
"Sumber gempa diketahui berasal dari wilayah yg kini lazim disebut sebagai Segmen Mentawai-Siberut. Gempa dan tsunami saat itu menyebabkan 300 orang meninggal dunia," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PAT)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan