Jakarta: Kementerian Agama memperingati Hari Guru Nasional setiap 25 November 2022. Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi, meminta pendidik tak melupakan peran sebagai pembelajar.
“Dalam konteks itu saya ingin menyampaikan beberapa pesan. Pertama, terus menjadi pribadi pembelajar. Sebab, mengajar pun bagian dari belajar. Saat guru mengajar, pada hakikatnya dia sedang belajar,” kata Zainut Tauhid di Jakarta, Jumat, 25 November 2022.
Hal tersebut diungkap Zainut saat upacara HGN yang digelar Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendis, Kementerian Agama. Menurut dia, momentum guru menjadi pembelajar sangat pas dilakukan dalam HGN tahun ini.
Zainut mengatakan proses belajar mengajar memasuki fase pemulihan usai pandemi covid-19. Kemenag mendorong para guru untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi informasi.
“Paradigma belajar dan mengajar perlu respons dengan kekinian. Ada proses transformasi digital, ada big data (maha data) artficial intelegence (kecerdasan buatan), metaverse, metahuman, robotic, dan lainya yang hadir diruang-ruang kelas siswa generasi Z dan Alpha,” kata dia.
Selain itu, Zainut berpesan agar guru memperkuat moderasi beragama dan toleransi. Kemudian, menjadika agama sebagai sumber inspirasi untuk memuliakan harkat kemanusiaan, meneguhkan komitmen kebangsaan, toleran dan anti kekerasan.
“Jauhi politisasi agama, hindari perpecahan, terlebih dengan membawa-bawa ajaran agama. Hadirkan agama sebagai rahmat bagi semesta,” ujarnya.
Kementerian Agama, kata dia, berkomitmen terus meningkatkan kompetisi dan kesejahteraan guru. Kementerian agama memperjuangkan adanya skema baru, seperti penambahan kuota pendidikan profesi guru (PPG) melalui jalur pembiayaan LPDP.
“Alhamdulillah, tahun ini ada penambahan signifikan, mencapai 11.200 kuota PPG. Kami berkomitmen agar jumlah ini terus bertambah di tahun mendatang," kata dia.
Jakarta: Kementerian Agama memperingati
Hari Guru Nasional setiap 25 November 2022. Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi, meminta pendidik tak melupakan peran sebagai pembelajar.
“Dalam konteks itu saya ingin menyampaikan beberapa pesan. Pertama, terus menjadi pribadi pembelajar. Sebab,
mengajar pun bagian dari belajar. Saat guru mengajar, pada hakikatnya dia sedang belajar,” kata Zainut Tauhid di Jakarta, Jumat, 25 November 2022.
Hal tersebut diungkap Zainut saat upacara HGN yang digelar Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendis, Kementerian Agama. Menurut dia, momentum guru menjadi pembelajar sangat pas dilakukan dalam HGN tahun ini.
Zainut mengatakan proses belajar mengajar memasuki fase pemulihan usai pandemi covid-19.
Kemenag mendorong para guru untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi informasi.
“Paradigma belajar dan mengajar perlu respons dengan kekinian. Ada proses transformasi digital, ada big data (maha data) artficial intelegence (kecerdasan buatan), metaverse, metahuman, robotic, dan lainya yang hadir diruang-ruang kelas siswa generasi Z dan Alpha,” kata dia.
Selain itu, Zainut berpesan agar guru memperkuat moderasi beragama dan toleransi. Kemudian, menjadika agama sebagai sumber inspirasi untuk memuliakan harkat kemanusiaan, meneguhkan komitmen kebangsaan, toleran dan anti kekerasan.
“Jauhi politisasi agama, hindari perpecahan, terlebih dengan membawa-bawa ajaran agama. Hadirkan agama sebagai rahmat bagi semesta,” ujarnya.
Kementerian Agama, kata dia, berkomitmen terus meningkatkan kompetisi dan kesejahteraan guru. Kementerian agama memperjuangkan adanya skema baru, seperti penambahan kuota pendidikan profesi guru (PPG) melalui jalur pembiayaan LPDP.
“Alhamdulillah, tahun ini ada penambahan signifikan, mencapai 11.200 kuota PPG. Kami berkomitmen agar jumlah ini terus bertambah di tahun mendatang," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)