Wakli Presiden Jusuf Kalla (kiri) menerima Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung Wha di Kantor Wakil Presiden. Medcom.id/Achmad Zulfikar
Wakli Presiden Jusuf Kalla (kiri) menerima Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung Wha di Kantor Wakil Presiden. Medcom.id/Achmad Zulfikar

Indonesia-Korsel Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Achmad Zulfikar Fazli • 09 April 2019 01:17
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menerima Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung Wha di Kantor Wakil Presiden, Jakarta. Dalam pertemuan itu, JK mendapat laporan mengenai perkembangan kerja sama antar kedua negara.
 
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi usai mendampingi JK menerima Kang Kyung di Kantor Wakil Presiden, Jakarta. Retno mengatakan, Indonesia-Korsel berkomitmen meningkatkan kerja sama, terutama di bidang ekonomi. 
 
"Karena kita memiliki apa yang dinamakan special strategic partnership dan pertemuan kali ini adalah untuk memaknai atau untuk mengimplementasikan sebenanarnya apa yang ada di dalam special strategic partnership," kata Retno, Senin, 8 April 2019.

Retno menjelaskan, special strategic partnership serupa dengan komitmen politik. Dengan begitu, Indonesia memerlukan panduan untuk mengimplementasikannya. 
 
Indonesia, kata dia, sepakat untuk membuat plan of action dan akan bernegosiasi secara maksimal selama enam bulan ke depan. "Mudah-mudahan dalam waktu tiga bulan sudah akan selesai," ucap dia.
 
Retno mengatakan Korsel merupakan salah satu mitra strategis di bidang ekonomi. Karena pada bidang perdagangan bilateral, Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 15 persen atau hampir USD20 miliar pada 2018.
 
"Kita sepakat di tahun 2022 target perdagangan bilateral sekitar USD30 miliar," kata dia.
 
Dari aspek investasi, lanjut dia, Korsel adalah nomor enam dari foreign investor yang ada di Indonesia. Di sisi lain, pemerintah Indonesia dan Korsel juga membicarakan masalah kerja sama di bidang pendidikan, ekonomi kreatif, serta entertainment companies.
 
"Karena Korsel cukup kapasitas dan pengalaman dalam mengembangkan di bidang entertainment companies," ucap dia.
 
Selain itu, Indonesia dan Korsel juga menjalin kerja sama di bidang ketenagakerjaan. Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Korsel cukup banyak, sekitar 36 ribu WNI. Makanya, perlu ada komitmen perlindungan untuk para WNI di Korsel.
 
"Karena itu kita sepakat juga untuk membuat satu MoU (Memorandum od Understanding) yang dapat memberikan perlindungan maksimal kepada para tenaga kerja kita yang ada di Korsel," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan