Ilustrasi--Antara/Arya Manggala
Ilustrasi--Antara/Arya Manggala

Semua Jenazah Diidentifikasi Lewat Sidik Jari dan Gigi

Cahya Mulyana • 04 Januari 2015 17:20
medcom.id, Surabaya: KapusDokes Polri Arthur Tampi mengatakan tim Postmortem dan Andimortem berhasil mengidentifkasi menggunakan dua data dari tiga data primer. Hal itu adalah menggunakan data sidik jari dan sidik gigi. Kemudian untuk data DNA tidak digunakan sebab perlu waktu yang lebih lama.
 
"Kita tim DVI (Desaster Victim Identification) hanya menggunakan data sidik jari dan sidik gigi. Meskipun kondisi jenazah sudah tidak bisa dikenali secara fisik sama sekali, tetapi untuk metode DNA kita indahkan dulu akibat membutuhkan waktu lama (minimal satu sampai dua bulan) untuk mendapatkan hasilnya," paparnya saat ditemui di Media Center Polda Jatim, Surabaya, Minggu (4/1/2015).
 
Menurutnya, tim DVI yang berjumlah 222 personil ditambah sembilan dari tim DVI Singapura hanya menggunakan pinger print (alat identifikasi sidik jari) dan ontologi atau analisa sidik gigi. Juga ditambah data lain dari keluarga seperti ciri khas fisik, dan data fisik yang didapatkan dari rekaman CCTV Bandara Juanda.

"Kita juga menggunakan data dari rekaman kostum terakhir yang digunakan para penumpang AirAsia QZ8501. Sebab tidak semua keluarga tahu jenazah menggunakan baju apa, warna apa dan aksesoris lain. Maka kita gunakan CCTV," katanya.
 
Hari ini, Tim DVI berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ8501. Sehingga jumlah total jenazah yang sudah diidentifikasi berjumlah sembilan jenazah. "Sudah selesai rekonsiliasi jenazah yang sudah diperiksa sejak kemarin. Dari hasil rekonsiliasi kita dapat identifikasi tiga jenazah ini dibantu oleh ahli dalam dan luar negeri," paparnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan