Alfa Flying School - MTVN/Lis Pratiwi
Alfa Flying School - MTVN/Lis Pratiwi

Pilot Baru Lebih Pilih Terbangkan Pesawat Perintis

Lis Pratiwi • 11 September 2017 18:26
medcom.id, Jakarta: Muhammad Azhari sudah 18 bulan menjadi siswa di Alfa Flying School, Kompleks Halim Perdana Kusumah, Jakarta. Usai lulus nanti, Azhari berharap dapat segera bekerja mewujudkan cita-cita masa kecilnya sebagai pilot. 
 
"Saya ingin menerbangkan pesawat di kawasan Papua. Menurut saya menerbangkan pesawat perintis lebih menantang dan bisa banyak belajar," katanya saat ditemui Metrotvnews.com di gedung Graha Dirgantara, Jakarta Timur, Senin 11 September 2017.
 
Azhari tak menampik, banyak teman-temannya yang lebih memilih menerbangkan pesawat komersial usai lulus nanti. Keinginan itu pun sempat terlintas di benaknya. Namun, ia lebih memilih memperkaya ilmu dan pengalamannya dengan mengoperasionalkan pesawat berskala kecil lebih dulu.

"Mau juga jadi pilot pesawat komersial, tapi setelah lulus lebih baik jadi pilot pesawat perintis. Nanti setelah sudah lebih berpengalaman baru berani daftar ke maskapai besar," terang dia.
 
Ia sadar, persaingan kerja di dunia penerbangan tak mudah. Menurutnya, syarat menjadi pilot komersial pun terlampau sulit. Selain kompetensi, pendaftar kerap dibebankan dengan biaya latihan untuk menyesuaikan dengan tipe pesawat maskapai tersebut.
 
"Beberapa maskapai komersial itu mengharuskan kita training lagi supaya menyesuaikan dengan pesawatnya, biayanya berat mencapai Rp400 juta. Kalau sebagai pilot perintis kan tidak ada," jelas dia. 
 
Bagi Azhari, kekhawatiran usai lulus nanti tetap ada. Namun, meningkatkan kualifikasi diri dan tidak mengutamakan prestige untuk langsung menjadi pilot komersial menjadi triknya. 
 
"Menurut saya sebenarnya lowongan pekerjaan pilot itu banyak seperti pilot carter atau di Papua sana, bukan hanya di pilot komersial. Tapi peminatnya justru kurang," tutur dia.
 
Pilot Baru Lebih Pilih Terbangkan Pesawat Perintis
Pelajar di Alfa Flying School,Muhammad Azhari - MTVN/Lis Pratiwi

Hal serupa diungkapkan Leonardo, siswa yang sudah setahun mengasah kemampuan pilotnya di sekolah yang sama. Bagi Aldo, kesulitan pilot mencari kerja juga didasari faktor kegigihan dan ego masing-masing individu.
 
Ia mengaku tidak tertarik menjadi pilot di maskapi komersial. Pesawat perintis dinilai Aldo biaa memberi pengalaman dan kebebasan sang pilot bereksplorasi menjajal beragam medan. 
 
"Bukan ke pilot scheduler gitu sih, maunya lebih ke perintis," tutur dia. 
 
Aldo mengimbau, para pilot baru untuk tidak terlalu memilih dalam mencari pekerjaan sebagai penerbang dan tidak mengutamakan ego untuk bekerja di maskapai besar. Sebab baginya, memperkaya pengalaman di lapangan lebih utama.
 
"Buat pilot pengalaman dan jam terbang itu sangat penting. Jadi jangan terlalu pilih-pilih. Lebih baik capai bekerja daripada capai mencari kerja," pungkas dia.
 
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini 120 ribu pilot Indonesia masih menganggur karena kurang kompetensi sesuai yang dibutuhkan maskapai penerbangan nasional. 
 
Pilot Baru Lebih Pilih Terbangkan Pesawat Perintis
Pelajar di Alfa Flying School, Leonardo - MTVN/Lis Pratiwi

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan