medcom.id, Banten: Salah satu terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dipastikan bukan warga Kota Tangerang, Banten. Hal ini menjawab viralnya KTP dan SIM atas inisial VK yang diduga pelaku bom di media sosial.
Di KTP tersebut tertera alamat RT 01/RW 01, Kelurahan Cibodas, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Namun setelah ditelusuri, VK rupanya kehilangan SIM dan KTP-nya beberapa waktu lalu.
"Semalam polisi mengecek, orangnya juga ada di rumah. Dia itu ngaku pernah kehilangan KTP sama SIM. Mungkin itu yang di media sosial di-upload supaya yang punya tahu bahwa KTP-nya sudah ditemukan," kata Ketua RT 01 Jainudin kepada Metrotvnews.com di lokasi, Kamis 25 Mei 2017.
Menurut dia, memang beberapa waktu lalu VK tinggal di wilayahnya. Namun, saat ini VK sudah pindah dan tinggal di RT 2/RW 2, Kecamatan Cibodas.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Arlon Sitinjak pun memastikan VK tak terlibat ledakan di Kampung Melayu. Hal itu didapat setelah polisi mengecek alamat KTP dan SIM-nya.
"Setelah kami koordinasi dengan jajaran dan warga setempat, dapat kami pastikan yang bersangkutan bukan terduga pelaku pengebom Kampung Melayu," kata Arlon saat dikonfirmasi.
Arlon menjelaskan, pihaknya telah menemui VK. Dari keterangannya kepada polisi, VK mengaku telah kehilangan KTP dan SIM. Menurut Arlon, ada netizen yang tidak bertanggungjawab yang menyangkutpautkan foto KTP dan SIM VK dengan bom di Kampung Melayu.
Baca: Informasi Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu Warga Sukabumi, Hoax
"Jadi sudah kami pastikan itu enggak benar. Ini sekaligus sebagai klarifikasi bagi masyarakat agar tidak salah informasi lagi," tutur Arlon.
Dua ledakan mengguncang Terminal Kampung Melayu, Rabu malam 24 Mei 2017. Sebanyak 15 orang menjadi korban. Lima orang tewas di lokasi.
Baca: Anies Kutuk Aksi Teror di Kampung Melayu
Tiga korban meninggal adalah anggota Polri sedangkan dua lainnya diduga pelaku bom bunuh diri. Sementara itu, 10 korban lainnya masih dirawat di tiga rumah sakit berbeda.
Korps Bhayangkara masih mengolah tempat kejadian perkara. Polisi memastikan, bom yang digunakan pelaku ialah bom panci rakitan berisikan paku dan gotri. Pelaku diduga membawanya menggunakan ransel.
medcom.id, Banten: Salah satu terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dipastikan bukan warga Kota Tangerang, Banten. Hal ini menjawab viralnya KTP dan SIM atas inisial VK yang diduga pelaku bom di media sosial.
Di KTP tersebut tertera alamat RT 01/RW 01, Kelurahan Cibodas, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Namun setelah ditelusuri, VK rupanya kehilangan SIM dan KTP-nya beberapa waktu lalu.
"Semalam polisi mengecek, orangnya juga ada di rumah. Dia itu ngaku pernah kehilangan KTP sama SIM. Mungkin itu yang di media sosial di-
upload supaya yang punya tahu bahwa KTP-nya sudah ditemukan," kata Ketua RT 01 Jainudin kepada
Metrotvnews.com di lokasi, Kamis 25 Mei 2017.
Menurut dia, memang beberapa waktu lalu VK tinggal di wilayahnya. Namun, saat ini VK sudah pindah dan tinggal di RT 2/RW 2, Kecamatan Cibodas.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Arlon Sitinjak pun memastikan VK tak terlibat ledakan di Kampung Melayu. Hal itu didapat setelah polisi mengecek alamat KTP dan SIM-nya.
"Setelah kami koordinasi dengan jajaran dan warga setempat, dapat kami pastikan yang bersangkutan bukan terduga pelaku pengebom Kampung Melayu," kata Arlon saat dikonfirmasi.
Arlon menjelaskan, pihaknya telah menemui VK. Dari keterangannya kepada polisi, VK mengaku telah kehilangan KTP dan SIM. Menurut Arlon, ada netizen yang tidak bertanggungjawab yang menyangkutpautkan foto KTP dan SIM VK dengan bom di Kampung Melayu.
Baca: Informasi Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu Warga Sukabumi, Hoax
"Jadi sudah kami pastikan itu enggak benar. Ini sekaligus sebagai klarifikasi bagi masyarakat agar tidak salah informasi lagi," tutur Arlon.
Dua ledakan mengguncang Terminal Kampung Melayu, Rabu malam 24 Mei 2017. Sebanyak 15 orang menjadi korban. Lima orang tewas di lokasi.
Baca: Anies Kutuk Aksi Teror di Kampung Melayu
Tiga korban meninggal adalah anggota Polri sedangkan dua lainnya diduga pelaku bom bunuh diri. Sementara itu, 10 korban lainnya masih dirawat di tiga rumah sakit berbeda.
Korps Bhayangkara masih mengolah tempat kejadian perkara. Polisi memastikan, bom yang digunakan pelaku ialah bom panci rakitan berisikan paku dan gotri. Pelaku diduga membawanya menggunakan ransel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)