Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 5 April 2017/ANT/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 5 April 2017/ANT/Rosa Panggabean

Pesan Presiden Afganistan yang Dikenang Jokowi

Yogi Bayu Aji • 23 Mei 2017 14:32
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo terus mengingat pesan Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani saat berkunjung ke Indonesia, April lalu. Ghani ingin Indonesia tak berakhir seperti negaranya.
 
"Pesan beliau, jaga betul kerukunan dan kesatuan. Jangan biarkan 250 juta penduduk berantem karena 1.000-2.000 orang," kata Jokowi saat bertemu Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Mei 2017.
 
Presiden Ghani, kenang Jokowi, bercerita soal keadaan negaranya. Afganistan sejatinya memiliki tambang emas, minyak bumi, dan gas. Namun, kekeyaan itu tak bisa mereka nikmati untuk memajukan negara.

"Terjadi pertikaian sebenarnya dua (pihak), yang ini bawa dari luar masuk, yang ini juga bawa luar masuk. Akhirnya, jadi sebuah pertikaian besar," jelas bekas Wali Kota Solo itu.
 
Pertikaian menyebabkan masyarakat Afganistan terbagi menjadi 40 faksi yang sangat sulit dirukunkan kembali. Presiden Ghani tak ingin Indonesia mengalami itu.
 
Menurut bekas Gubernur DKI itu, Presiden Ghani takjub melihat Indonesia yang terdiri dari beragam suku budaya, agama, dan bahasa bisa terus rukun hingga hampir 72 tahun usia negara. Sementara itu, Afganistan yang 99 persen penduduknya beragama Islam terus berkonflik.
 
Presiden Ghani, kata Jokowi, bahkan sempat meminta Indonesia mengirimkan delegasi untuk membantu mengatasi konflik. Dia ingin ulama Indonesia mengajarkan cara menjaga kerukunan kepada rakyatnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan