Jakarta: Ikhwan Arief layak disebut menjadi salah satu pahlawan laut di Indonesia. Ia begitu aktif dalam menjaga ekosistem dan melestarikan laut di Tanah Air, khususnya di selat Bali yang rusak akibat kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bom maupun racun.
Demi memulihkan ekosistem selat Bali, Ikhwan mengajak para nelayan Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, beralih ke penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Namun, berbagai rintangan harus dihadapi Ikhwan.
Penolakan salah satunya datang dari sang ayah yang juga seorang nelayan. Ikhwan juga pernah diancam akan dibunuh karena aktif mengajak nelayan beralih alat tangkap.
Akan tetapi, tantangan tersebut tidak menyurutkan langkah Ikhwan untuk melakukan konservasi. Dari awalnya hanya 23 nelayan yang bergabung. lambat laun makin banyak nelayan yang terlibat dalam kegiatan kelompok nelayan Samudra Bakti yang dibentuk Ikhwan.
Edukasi dan pulihkan ekosistem
Nelayan di Samudra Bakti diedukasi cara penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Mereka juga diajak melakukan beragam kegiatan guna memulihkan ekosistem Selat Bali. Di antaranya, melakukan penanaman terumbu karang, pembuatan rumah ikan, dan penanaman bakau.
Kegiatan-kegiatan itu ternyata mampu memulihkan ekositem di Selat Bali khususnya di Pantai Bangsring. Saat ini, 200 lebih nelayan terlibat dalam konservasi terumbu karang. Sebanyak 100 di antaranya merupakan masyarakat yang membuka jasa pariwisata.
Upaya Ikhwan juga memberikan dampak positif untuk Pantai Bangsring. Kini, pantai tersebut menjadi salah satu tujuan wisata yang cukup ramai di Banyuwangi.
Namun, bagi Ikhwan dan kelompok nelayan Samudera Bakti binaannya, banyaknya wisatawan yang datang ke pantai Bangsring merupakan bonus dari kegiatan pemulihan ekosistem Selat Bali yang telah mereka lakukan. Sebab, tujuan utamanya tetap pemulihan lingkungan.
Membawa perubahan
Kini, dengan berkembangnya wisata di Bangsring, telah membuka lapangan pekerjaan dan mendorong tumbuh serta bekembangnya usaha ekonomi warga sekitar, yang berdampak pada peningkatan pendapatan mereka.
Keberhasilan Ikhwan dan kelompok nelayan Samudra Bakti dalam melakukan konservasi di Pantai Bangsring dan Selat Bali, juga mengundang kelompok nelayan dan sejumlah instansi dari berbagai daerah untuk studi banding. Ikhwan juga kerap diminta untuk berbagi ilmu dalam melakukan konservasi berkelanjutan tercatat 40 kelompok nelayan di berbagai daerah, yang mengikuti jejak Bangsring dalam mengelola lingkungan pantai.
Berkat usahanya melakukan konservasi, kelompok nelayan Samudra Bakti yang diketuai Ikhwan Arief mendapat penghargaan kalpataru pada 2017. Bagi Ikhwan Arief dan kelompok nelayan Samudra Bakti, pengelolaan dan konservasi daerah pesisir yang berkelanjutan adalah sebuah keharusan, agar alam tetap lestari untuk generasi mendatang.
Ikhwan Arief terpilih dalam nominator Kick Andy Heroes 2023. Jasanya dalam menjaga ekosistem Selat Bali menjadikan ia sebagai salah satu sosok inspiratif di Indonesia.
Jakarta: Ikhwan Arief layak disebut menjadi salah satu pahlawan laut di Indonesia. Ia begitu aktif dalam menjaga ekosistem dan melestarikan laut di Tanah Air, khususnya di selat Bali yang rusak akibat kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bom maupun racun.
Demi memulihkan ekosistem selat Bali, Ikhwan mengajak para nelayan Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, beralih ke penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Namun, berbagai rintangan harus dihadapi Ikhwan.
Penolakan salah satunya datang dari sang ayah yang juga seorang nelayan. Ikhwan juga pernah diancam akan dibunuh karena aktif mengajak nelayan beralih alat tangkap.
Akan tetapi, tantangan tersebut tidak menyurutkan langkah Ikhwan untuk melakukan konservasi. Dari awalnya hanya 23 nelayan yang bergabung. lambat laun makin banyak nelayan yang terlibat dalam kegiatan kelompok nelayan Samudra Bakti yang dibentuk Ikhwan.
Edukasi dan pulihkan ekosistem
Nelayan di Samudra Bakti diedukasi cara penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Mereka juga diajak melakukan beragam kegiatan guna memulihkan ekosistem Selat Bali. Di antaranya, melakukan penanaman terumbu karang, pembuatan rumah ikan, dan penanaman bakau.
Kegiatan-kegiatan itu ternyata mampu memulihkan ekositem di Selat Bali khususnya di Pantai Bangsring. Saat ini, 200 lebih nelayan terlibat dalam konservasi terumbu karang. Sebanyak 100 di antaranya merupakan masyarakat yang membuka jasa pariwisata.
Upaya Ikhwan juga memberikan dampak positif untuk Pantai Bangsring. Kini, pantai tersebut menjadi salah satu tujuan wisata yang cukup ramai di Banyuwangi.
Namun, bagi Ikhwan dan kelompok nelayan Samudera Bakti binaannya, banyaknya wisatawan yang datang ke pantai Bangsring merupakan bonus dari kegiatan pemulihan ekosistem Selat Bali yang telah mereka lakukan. Sebab, tujuan utamanya tetap pemulihan lingkungan.
Membawa perubahan
Kini, dengan berkembangnya wisata di Bangsring, telah membuka lapangan pekerjaan dan mendorong tumbuh serta bekembangnya usaha ekonomi warga sekitar, yang berdampak pada peningkatan pendapatan mereka.
Keberhasilan Ikhwan dan kelompok nelayan Samudra Bakti dalam melakukan konservasi di Pantai Bangsring dan Selat Bali, juga mengundang kelompok nelayan dan sejumlah instansi dari berbagai daerah untuk studi banding. Ikhwan juga kerap diminta untuk berbagi ilmu dalam melakukan konservasi berkelanjutan tercatat 40 kelompok nelayan di berbagai daerah, yang mengikuti jejak Bangsring dalam mengelola lingkungan pantai.
Berkat usahanya melakukan konservasi, kelompok nelayan Samudra Bakti yang diketuai Ikhwan Arief mendapat penghargaan kalpataru pada 2017. Bagi Ikhwan Arief dan kelompok nelayan Samudra Bakti, pengelolaan dan konservasi daerah pesisir yang berkelanjutan adalah sebuah keharusan, agar alam tetap lestari untuk generasi mendatang.
Ikhwan Arief terpilih dalam nominator Kick Andy Heroes 2023. Jasanya dalam menjaga ekosistem Selat Bali menjadikan ia sebagai salah satu sosok inspiratif di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PAT)