Jakarta: Polri mengirimkan bantuan berupa 26 personel untuk korban gempa Turki dan Suriah. Mereka akan berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
"Ini misi kemanusiaan yang harus betul-betul saudara jalankan dengan ikhlas," kata Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto dalam apel pelepasan tim Polri di Lapangan Baharkam Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Februari 2023.
Arief mengatakan 26 personel terbagi atas tiga tim. Yakni, tim kesehatan, tim forensik dari Disaster Victim Identification (DVI) Polri, dan tim anjing pelacak (K-9).
Arief merinci 10 orang tim medis, tujuh orang tim DVI, dan empat orang dari tim K-9. Kemudian lima anggota tim satuan tugas (satgas).
"Saya perintahkan pelajari betul kondisi di sana karena situasinya berbeda jauh dengan di sini," ujar jenderal bintang tiga itu.
Arief mengatakan salah satu tantangannya berupa cuaca ekstrem hingga minus sembilan derajat celcius. Seluruh personel harus mempersiapkan ketahanan fisik dengan baik.
"Banyak persiapkan diri, berdoa, saling bekerja sama, saling mengingatkan. Anda berangkat sehat, kembali harus lebih sehat," papar dia.
Gempa magnitudo 7,8 menghantam Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari lalu pagi hari waktu setempat. Lebih dari 12.391 orang tewas dan 62.914 orang lainnya terluka.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta:
Polri mengirimkan
bantuan berupa 26 personel untuk korban
gempa Turki dan Suriah. Mereka akan berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
"Ini misi kemanusiaan yang harus betul-betul saudara jalankan dengan ikhlas," kata Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto dalam apel pelepasan tim Polri di Lapangan Baharkam Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Februari 2023.
Arief mengatakan 26 personel terbagi atas tiga tim. Yakni, tim kesehatan, tim forensik dari Disaster Victim Identification (DVI) Polri, dan tim anjing pelacak (K-9).
Arief merinci 10 orang tim medis, tujuh orang tim DVI, dan empat orang dari tim K-9. Kemudian lima anggota tim satuan tugas (satgas).
"Saya perintahkan pelajari betul kondisi di sana karena situasinya berbeda jauh dengan di sini," ujar jenderal bintang tiga itu.
Arief mengatakan salah satu tantangannya berupa
cuaca ekstrem hingga minus sembilan derajat celcius. Seluruh personel harus mempersiapkan ketahanan fisik dengan baik.
"Banyak persiapkan diri, berdoa, saling bekerja sama, saling mengingatkan. Anda berangkat sehat, kembali harus lebih sehat," papar dia.
Gempa magnitudo 7,8 menghantam Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari lalu pagi hari waktu setempat. Lebih dari 12.391 orang tewas dan 62.914 orang lainnya terluka.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)