Jakarta: Nama Slamet Tohari alias mbah Slamet kini sedang ramai dibicarakan. Pria yang berprofesi sebagai dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah ditangkap polisi karena terbukti menjadi pembunuh berantai.
Berikut ini fakta-fakta pembunuhan berantai yang dilakukan Tohari:
1. Sebanyak 10 korban dibunuh
Tohari membunuh 10 orang korbannya. Para korban dibunuh dengan cara diracun menggunakan Potasium Sianida dan obat penenang.
"Mereka (10 korban) dibunuh menggunakan Potasium dan obat penenang," kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, saat diwawancarai Metro TV, Selasa, 4 April 2023.
2. Motif pembunuhan
Motif Tohari melakukan aksinya lantaran kesal, terus-menerus ditagih korban soal penggandaan uang tersebut. Ia juga khawatir para korban akan melaporkan dirinya ke polisi. Sehingga, ia memilih untuk menghabisi nyawa para korban.
"Motif dari tersangka melakukan pembunuhan ialah kesal karena sering ditagih terkait masalah penggandaan uang dan takut korban lapor ke kepolisian,” kata AKBP Hendri
3. Semua korban dikubur di lokasi yang sama
Setelah membunuh, Tohari lantas menguburkan para korban dalam satu lokasi, yakni di tengah perkebunan yang jauh dari permukiman. Hingga kini, para korban masih dalam proses identifikasi.
"Saat ini, seluruh mayat berada di rumah sakit, kami ,masih coba mengumpulkan beberapa informasi," ucap AKBP Hendri.
4. Tohari menipu korban hingga puluhan juta
AKBP Hendri menduga, total keuntungan yang diperoleh oleh Tohari mencapai ratusan juta rupiah. Hal itu mengacu pada besaran nominal dari para korban yang diberikan kepada Tohari.
"Ada yang memberi mahar Rp50 juta, Rp70 juta, tergantung bagaimana kemampuan korban," jelasnya.
5. Korban dari luar Banjarnegara
Hingga saat ini, polisi masih melakukan proses identifikasi korban. Para korban diketahui berasal dari luar Banjarnegara.
"Bagi masyarakat yang merasa keluarganya hilang dan pernah berhubungan dengan Tohari, kami persilakan untuk mendatangi Polres Banjarnegara," kata Hendri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Nama Slamet Tohari alias mbah Slamet kini sedang ramai dibicarakan. Pria yang berprofesi sebagai dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah ditangkap polisi karena terbukti menjadi
pembunuh berantai.
Berikut ini fakta-fakta pembunuhan berantai yang dilakukan Tohari:
1. Sebanyak 10 korban dibunuh
Tohari membunuh 10 orang korbannya. Para korban dibunuh dengan cara diracun menggunakan Potasium Sianida dan obat penenang.
"Mereka (10 korban) dibunuh menggunakan Potasium dan obat penenang," kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, saat diwawancarai Metro TV, Selasa, 4 April 2023.
2. Motif pembunuhan
Motif Tohari melakukan aksinya lantaran kesal, terus-menerus ditagih korban soal penggandaan uang tersebut. Ia juga khawatir para korban akan melaporkan dirinya ke polisi. Sehingga, ia memilih untuk menghabisi nyawa para korban.
"Motif dari tersangka melakukan pembunuhan ialah kesal karena sering ditagih terkait masalah penggandaan uang dan takut korban lapor ke kepolisian,” kata AKBP Hendri
3. Semua korban dikubur di lokasi yang sama
Setelah membunuh, Tohari lantas menguburkan para korban dalam satu lokasi, yakni di tengah perkebunan yang jauh dari permukiman. Hingga kini, para korban masih dalam proses identifikasi.
"Saat ini, seluruh mayat berada di rumah sakit, kami ,masih coba mengumpulkan beberapa informasi," ucap AKBP Hendri.
4. Tohari menipu korban hingga puluhan juta
AKBP Hendri menduga, total keuntungan yang diperoleh oleh Tohari mencapai ratusan juta rupiah. Hal itu mengacu pada besaran nominal dari para korban yang diberikan kepada Tohari.
"Ada yang memberi mahar Rp50 juta, Rp70 juta, tergantung bagaimana kemampuan korban," jelasnya.
5. Korban dari luar Banjarnegara
Hingga saat ini, polisi masih melakukan proses identifikasi korban. Para korban diketahui berasal dari luar Banjarnegara.
"Bagi masyarakat yang merasa keluarganya hilang dan pernah berhubungan dengan Tohari, kami persilakan untuk mendatangi Polres Banjarnegara," kata Hendri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)