Menteri LHK Siti Nurbaya meraih penghargaan dari Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP). Foto: Dok KWP
Menteri LHK Siti Nurbaya meraih penghargaan dari Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP). Foto: Dok KWP

Berkomitmen Kendalikan Perubahan Iklim, Menteri LHK Raih Penghargaan

MetroTV • 03 Oktober 2023 11:17
Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, meraih penghargaan dari Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP). Siti dinilai sebagai mitra parlemen yang bekerja keras mengendalikan perubahan iklim.
 
Siti mengatakan isu perubahan iklim merupakan tantangan besar. Perubahan iklim amat berdampak pada perubahan cuaca, bencana meteorologis, banjir, kekeringan, dan perubahan kalender serta pola tanam. Menurutnya, hal itu memengaruhi aspek penyediaan pangan. 
 
"Kita tengah berjibaku mengatasi kebakaran hutan dan lahan, terutama di Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, bahkan Jawa. Pemerintah berkomitmen melakukan aksi-aksi iklim untuk memenuhi perlindungan masyarakat dan kepentingan global," kata Siti merespons pemberian penghargaan itu melalui video, Selasa, 3 Oktober 2023.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3, Rosa Vivien Ratnawati hadir mewakili Menteri LHK untuk menerima penghargaan. Pemberian penghargaan dilakukan di Ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara V Kompleks MPR-DPR, kemarin.
 
Siti tidak dapat hadir langsung karena tengah melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur. Siti menyampaikan bahwa KLHK menjadi mitra parlemen, dalam hal ini Komisi IV DPR.
 
"Merupakan hal yang sangat penting karena di situlah letak akuntabilitas politik dipertanggungjawabkan," kata Siti merespons pemberian penghargaan itu melalui video, Selasa, 3 Oktober 2023. 
 

Persiapan COP 28 Dubai

Dalam upaya pengendalian perubahan iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai National Focal Point dalam The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), tengah mempersiapkan para Delegasi RI untuk terlibat dalam Conference of the Parties ke-28 (COP 28) UNFCCC di Dubai, Persatuan Emirat Arab. Ajang COP 28 diselenggarakan pada akhir November tahun ini.
 
Suasana COP 28 UNFCCC diiringi dengan persoalan dunia yaitu triple planetary crisis yang meliputi perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Persoalan tersebut menjadi tantangan global dan memerlukan kolaborasi baik bilateral maupun multilateral guna mempertahankan masa depan yang tetap layak huni, yaitu planet Bumi.
 
Perundingan COP 28 di Dubai secara umum memiliki ekspektasi target pada beberapa hal, yaitu: 
  1. Menghasilkan keputusan yang tepat untuk pemanfaatan nyata atas hasil Global Stocktake Pertama (1st GST); 
  2. meraih hasil yang ambisius pada Adaptasi melalui Global Goal on Adaptation (GGA), loss and damage (LnD), dan finance yang terkait dengan Loss and Damage;
  3. melaksanakan apa yang telah mulai diperdebatkan di Bonn, yakni perincian Mitigation Work Programme (MWP), serta disertai dengan dukungan means of implementation. 
Baca: Sri Mulyani Beberkan Langkah Nyata RI Wujudkan Transisi Energi
 
"Semua upaya itu untuk memastikan amannya jalur 2030 yang selaras dengan Persetujuan Paris, termasuk upaya membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C," kata Siti. (Insan Suardi)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan