medcom.id, Kairo: Abdel Fattah el-Sisi, orang yang menggulingkan Presiden Mohammed Mursi pada 2013, berhasil memenangkan pemilihan umum Mesir dengan raupan suara nyaris 100 persen. Sang mantan jenderal merupakan satu dari banyak pemimpin Mesir yang berasal dari kalangan militer.
Berdasarkan hasil hitung cepat Komisi Pemilu Mesir, Kamis (29/5/2014), Sisi mendapatkan 93,3 persen suara, Sementara rival satu-satunya, Hamdeen Sabahi, hanya mampu meraup tiga persen, dengan 3,7 persen suara lainnya dinyatakan tidak sah.
Kembang api mewarnai langit Kairo saat hasil sementara pemilu diumumkan. Para pendukung el-Sisi mengibarkan bendera Mesir dan membunyikan klakson mobil di tengah jalanan yang padat. Perayaan ini berlangsung sejak pagi hingga siang hari.
Pemilu Mesir di hari ketiga kemarin relatif sepi. Pilpres awalnya dijadwalkan hanya dua hari, namun diperpanjang demi memperbanyak suara yang masuk.
"Pemerintah Mesir mencari suara," demikian tertulis di halaman depan surat kabar Al-Masry Al-Youm.
Di luar dugaan, pemilu di hari ketiga ini sepi pemilihan. Sebuah tempat pemungutan suara di Kairo, dengan 6.200 pemilih terdaftar, relatif kosong saat dibuka pagi hari. TPS hanya diisi staf pemilu, tentara dan polisi.
Kenyataan ini mengancam kredibilitas mantan jenderal Abdel Fattah el-Sisi, kandidat presiden yang diprediksi memenangkan pemilu. Setelah berbulan-bulan namanya dilambungkan media, jumlah suara yang didapat justru tidak seperti yang diharapkan.
medcom.id, Kairo: Abdel Fattah el-Sisi, orang yang menggulingkan Presiden Mohammed Mursi pada 2013, berhasil memenangkan pemilihan umum Mesir dengan raupan suara nyaris 100 persen. Sang mantan jenderal merupakan satu dari banyak pemimpin Mesir yang berasal dari kalangan militer.
Berdasarkan hasil hitung cepat Komisi Pemilu Mesir, Kamis (29/5/2014), Sisi mendapatkan 93,3 persen suara, Sementara rival satu-satunya, Hamdeen Sabahi, hanya mampu meraup tiga persen, dengan 3,7 persen suara lainnya dinyatakan tidak sah.
Kembang api mewarnai langit Kairo saat hasil sementara pemilu diumumkan. Para pendukung el-Sisi mengibarkan bendera Mesir dan membunyikan klakson mobil di tengah jalanan yang padat. Perayaan ini berlangsung sejak pagi hingga siang hari.
Pemilu Mesir di hari ketiga kemarin relatif sepi. Pilpres awalnya dijadwalkan hanya dua hari, namun diperpanjang demi memperbanyak suara yang masuk.
"Pemerintah Mesir mencari suara," demikian tertulis di halaman depan surat kabar Al-Masry Al-Youm.
Di luar dugaan, pemilu di hari ketiga ini sepi pemilihan. Sebuah tempat pemungutan suara di Kairo, dengan 6.200 pemilih terdaftar, relatif kosong saat dibuka pagi hari. TPS hanya diisi staf pemilu, tentara dan polisi.
Kenyataan ini mengancam kredibilitas mantan jenderal Abdel Fattah el-Sisi, kandidat presiden yang diprediksi memenangkan pemilu. Setelah berbulan-bulan namanya dilambungkan media, jumlah suara yang didapat justru tidak seperti yang diharapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)