medcom.id, Jakarta: Komunikasi politik PDI Perjuangan dinilai tidak berjalan efektif pada Pemilu Legislatif 2014. PDI Perjuangan seharusnya sejak awal menjual figur calon presiden Joko Widodo agar bisa mendapat perolehan suara di atas 20%.
Menurut pengamat komunikasi politik Heri Budianto, perolehan PDI Perjuangan sebenarnya bisa mencapai hingga 30% jika selama kampanye memaksimalkan popularitas Jokowi.
"Ini kegagalan komunikasi politik PDI Perjuangan yang tidak pandai merespons keinginan publik. Lihat saja iklan-iklan PDI Perjuangan yang bukan menjual figur Jokowi," ujar Direktur Ekskutif Political Communication (Polcomm) Institute itu di Jakarta, Rabu (9/4/2014).
Heri menambahkan figur Jokowi sebenarnya bisa menggaet massa mengambang yang dalam survei sebelumnya merupakan irisan pemilih Jokowi ketika PDI Perjuangan mencalonkannya dalam Pilpres.
"Partai lain maksimal menjual figur partainya seperti Gerindra dengan Prabowo sementara Partai Kebangkitan Bangsa dengan figur Jusuf Kalla, Rhoma Irama, dan Mahfud MD. Kedua partai itu terbukti mendapatkan efek peningkatan elektoral yang signifikan," tegasnya.
Ia menambahkan tidak bekerjanya efek Jokowi secara signifikan terjadi karena PDI Perjuangan justru diam ketika diserang. (*)
medcom.id, Jakarta: Komunikasi politik PDI Perjuangan dinilai tidak berjalan efektif pada Pemilu Legislatif 2014. PDI Perjuangan seharusnya sejak awal menjual figur calon presiden Joko Widodo agar bisa mendapat perolehan suara di atas 20%.
Menurut pengamat komunikasi politik Heri Budianto, perolehan PDI Perjuangan sebenarnya bisa mencapai hingga 30% jika selama kampanye memaksimalkan popularitas Jokowi.
"Ini kegagalan komunikasi politik PDI Perjuangan yang tidak pandai merespons keinginan publik. Lihat saja iklan-iklan PDI Perjuangan yang bukan menjual figur Jokowi," ujar Direktur Ekskutif Political Communication (Polcomm) Institute itu di Jakarta, Rabu (9/4/2014).
Heri menambahkan figur Jokowi sebenarnya bisa menggaet massa mengambang yang dalam survei sebelumnya merupakan irisan pemilih Jokowi ketika PDI Perjuangan mencalonkannya dalam Pilpres.
"Partai lain maksimal menjual figur partainya seperti Gerindra dengan Prabowo sementara Partai Kebangkitan Bangsa dengan figur Jusuf Kalla, Rhoma Irama, dan Mahfud MD. Kedua partai itu terbukti mendapatkan efek peningkatan elektoral yang signifikan," tegasnya.
Ia menambahkan tidak bekerjanya efek Jokowi secara signifikan terjadi karena PDI Perjuangan justru diam ketika diserang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NAV)