medcom.id, Jakarta: Pakar komunikasi politik Heri Budianto menilai polemik Tabloid Obor Rakyat justru menguntungkan kubu Jokowi-JK karena muncul kesan mereka telah terzalimi.
"Bagi Pak Jokowi, ini bisa timbulkan simpati. Yang terzalimi biasanya didukung. Seperti pada SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) pada Pilpres 2004," jelas Heri di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2014).
Menurutnya, tersebarnya tabloid berjumlah 100 ribu eksemplar itu justru akan memperlebar informasi soal Jokowi. Media nasional pun akan turut membahas isu yang diselisik Obor Rakyat. Mereka pun akan turut berpolemik di dalamnya.
"Ketika ini terbit lagi, isinya hampir sama, hati-hati, ini bisa berbalik menguntungkan Pak Jokowi. Dengan adanya polemik di media massa," paparnya.
Kendati demikian, Heri meminta tim Jokowi bisa bergerak agar semua masalah menjadi jelas. "Jangan sampai nanti masyarakat mikir memang tujuannya untuk membentuk kondisi psikologis (terzalimi) tadi," jelasnya.
medcom.id, Jakarta: Pakar komunikasi politik Heri Budianto menilai polemik Tabloid Obor Rakyat justru menguntungkan kubu Jokowi-JK karena muncul kesan mereka telah terzalimi.
"Bagi Pak Jokowi, ini bisa timbulkan simpati. Yang terzalimi biasanya didukung. Seperti pada SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) pada Pilpres 2004," jelas Heri di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2014).
Menurutnya, tersebarnya tabloid berjumlah 100 ribu eksemplar itu justru akan memperlebar informasi soal Jokowi. Media nasional pun akan turut membahas isu yang diselisik Obor Rakyat. Mereka pun akan turut berpolemik di dalamnya.
"Ketika ini terbit lagi, isinya hampir sama, hati-hati, ini bisa berbalik menguntungkan Pak Jokowi. Dengan adanya polemik di media massa," paparnya.
Kendati demikian, Heri meminta tim Jokowi bisa bergerak agar semua masalah menjadi jelas. "Jangan sampai nanti masyarakat mikir memang tujuannya untuk membentuk kondisi psikologis (terzalimi) tadi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)