medcom.id, Kairo: Seorang jurnalis stasiun televisi Al-Jazeera, Abdullah Elshamy, yang dipenjara tanpa alasan jelas selama sepuluh bulan akhirnya dibebaskan di Kairo, Mesir, Selasa (17/8/2014) malam.
Abdullah langsung disambut tangis gembira anggota keluarga serta sahabat. Selama dalam penjara, ia melakukan aksi mogok makan untuk memprotes penahanannya yang dinilai tak berdasar.
Seorang jaksa agung Mesir mengajukan pembebasannya karena kondisi kesehatan Abdullah yang semakin memburuk. Abdullah, pria yang dulu bertubuh gemuk, kini tampak kurus kering.
"Saya memang," ucap dia pada sejumlah awak media. "Berat badan saya berkurang 45 kilogram, namun saya yakin Tuhan akan menjadikan saya seorang pemenang."
Penahanan Abdullah, seiring dengan sejumlah persidangan jurnalis Al-Jazeera lainnya, terkait peristiwa penggulingan Presiden Muhammad Mursi. Sejumlah petinggi Mesir menuding jaringan televisi Al-Jazeera mendukung kelompok Ikhanul Muslimin atau Muslim Brotherhood Mursi.
Al-Jazeera, stasiun televisi yang berbasis di Qatar, membantah tudingan tersebut.
medcom.id, Kairo: Seorang jurnalis stasiun televisi Al-Jazeera, Abdullah Elshamy, yang dipenjara tanpa alasan jelas selama sepuluh bulan akhirnya dibebaskan di Kairo, Mesir, Selasa (17/8/2014) malam.
Abdullah langsung disambut tangis gembira anggota keluarga serta sahabat. Selama dalam penjara, ia melakukan aksi mogok makan untuk memprotes penahanannya yang dinilai tak berdasar.
Seorang jaksa agung Mesir mengajukan pembebasannya karena kondisi kesehatan Abdullah yang semakin memburuk. Abdullah, pria yang dulu bertubuh gemuk, kini tampak kurus kering.
"Saya memang," ucap dia pada sejumlah awak media. "Berat badan saya berkurang 45 kilogram, namun saya yakin Tuhan akan menjadikan saya seorang pemenang."
Penahanan Abdullah, seiring dengan sejumlah persidangan jurnalis Al-Jazeera lainnya, terkait peristiwa penggulingan Presiden Muhammad Mursi. Sejumlah petinggi Mesir menuding jaringan televisi Al-Jazeera mendukung kelompok Ikhanul Muslimin atau Muslim Brotherhood Mursi.
Al-Jazeera, stasiun televisi yang berbasis di Qatar, membantah tudingan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)