medcom.id, Makassar: Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menilai kasus Tabloid Obor Rakyat yang menyudutkan salah satu capres bukanlah pembelajaran politik yang baik.
"Kasusnya kan sudah kita laporkan ke aparat kepolisian sehingga bisa diproses hukum. Tabloid tersebut memberi pembelajaran yang tidak baik serta tidak bermoral," tegasnya di Makassar, Kamis (19/6/2014). Menurutnya, bukan lagi jamannya membuat negative campaign untuk mencari dan mengalihkan perhatian. Masih banyak cara-cara bermoral lainnya dan bisa memberi kepercayaan pada publik.
"Berikanlah fakta, karena pemilih sekarang cerdas," cetusnya. Puan juga mendorong agar kepolisian bisa segera menyelidiki maksud disebarkannya tabloid itu. Karena menurut Dewan Pers, tabloid tersebut tidak terdaftar, tapi terbukti bisa disebarkan secara masif dan tidak menguntungkan Jokowi-JK.
"Kenapa sih kita tidak bisa memberi pendidikan politik yang bagus untuk memilih pemimpin yang apa adanya? Bukan hanya pencitraan, melainkan juga harus mementingkan rakyat? Rakyat Indonesia ini cerdas," ujarnya.
medcom.id, Makassar: Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menilai kasus Tabloid Obor Rakyat yang menyudutkan salah satu capres bukanlah pembelajaran politik yang baik.
"Kasusnya kan sudah kita laporkan ke aparat kepolisian sehingga bisa diproses hukum. Tabloid tersebut memberi pembelajaran yang tidak baik serta tidak bermoral," tegasnya di Makassar, Kamis (19/6/2014). Menurutnya, bukan lagi jamannya membuat negative campaign untuk mencari dan mengalihkan perhatian. Masih banyak cara-cara bermoral lainnya dan bisa memberi kepercayaan pada publik.
"Berikanlah fakta, karena pemilih sekarang cerdas," cetusnya. Puan juga mendorong agar kepolisian bisa segera menyelidiki maksud disebarkannya tabloid itu. Karena menurut Dewan Pers, tabloid tersebut tidak terdaftar, tapi terbukti bisa disebarkan secara masif dan tidak menguntungkan Jokowi-JK.
"Kenapa sih kita tidak bisa memberi pendidikan politik yang bagus untuk memilih pemimpin yang apa adanya? Bukan hanya pencitraan, melainkan juga harus mementingkan rakyat? Rakyat Indonesia ini cerdas," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)