Warga melintas di depan kapal yang terseret ke darat saat tsunami menerjang Desa Wani II, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Foto: MI/M Taufan SP Bustan.
Warga melintas di depan kapal yang terseret ke darat saat tsunami menerjang Desa Wani II, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Foto: MI/M Taufan SP Bustan.

Polisi Usut Perusakan Alat Pendeteksi Tsunami

Lukman Diah Sari • 03 Oktober 2018 13:26
Jakarta: Polisi bakal menyelidiki dugaan alat pendeteksi tsunami alias bouy yang rusak. Alat itu diduga rusak karena vandalisme.
 
"Ini sudah disampaikan teman-teman dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 3 Oktober 2018.  
 
Menurut dia, kerusakan itu akibat nelayan yang menambatkan perahunya di buoy. Padahal, alat tersebut tak boleh disentuh. 

"Kemudian ada yang mengambil untuk solar cell dikira cermin, terus diambil. Ini vandalisme, jadi memang perlu pembelajaran," jelas dia. 
 
Baca: Donasi dari Komunitas Internsional Bakal Dikelola Transparan
 
Dia menilai masyarakat perlu diberi pemahaman untuk menjaga alat-alat yang berfungsi untuk mendeteksi bencana. Pasalnya, kata Setyo, alat tersebut sangat penting. 
 
"Ke depan rencananya tidak menggunakan buoy lagi, tapi dimasukan di dalam atau di dasar laut menggunakan paper optik yang sedang dibangun dari Kominfo," jelas dia. 
 
Kelak, alat tersebut ditaruh di dasar laut sehingga kemungkinan rusak atau hilang kecil. "Tapi tetap Polri akan menyelidiki dalam hal ini Direktorat Polair akan menyelidiki info tersebut," jelas dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan