medcom.id, Palembang: Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang meminta mahasiswa tidak gampang menyerah dalam mencapai cita-cita meski kondisi ekonomi tidak selalu mendukung. Dengan usaha keras dan pantang menyerah, cita-cita pasti tercapai.
Oso, sapaan Oesman Sapta, juga mengingatkan kepada mahasiswa agara tidak lupa berbakti kepada orangtua, terutama kepada ibu. Karena doa seorang ibu sangat mustajab.
"Tingginya derajat seorang ibu, agama Islam memberikan kemuliaan kepada para ibu, tiga kali lebih besar dibanding bapak," kata Oso saat membuka Kongres BEM dan Dewan Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam se-Indonesia di auditorium UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 10 Oktober 2017.
Oso menceritakan, dirinya sudah yatim saat usia delapan tahun. Ia menjajakan rokok di pelabuhan untuk membantu ibunya.
"Para buruh itu utang rokok sama saya, tapi saat ditagih mereka tidak mau bayar, saya malah ditempeleng. Saya tidak putus asa dan terus bekerja", kata Oso.
Saat usia 15 tahun, Oso bekerja sebagai buruh angkut di pelabuhan. Dengan cara itu, ia bisa membelikan kain buat ibunya. Ia terus berusaha sampai akhirnya menuai sukses.
Oso yakin, kesuksesan yang ia raih karena doa sang ibu dan kerja keras.
medcom.id, Palembang: Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang meminta mahasiswa tidak gampang menyerah dalam mencapai cita-cita meski kondisi ekonomi tidak selalu mendukung. Dengan usaha keras dan pantang menyerah, cita-cita pasti tercapai.
Oso, sapaan Oesman Sapta, juga mengingatkan kepada mahasiswa agara tidak lupa berbakti kepada orangtua, terutama kepada ibu. Karena doa seorang ibu sangat mustajab.
"Tingginya derajat seorang ibu, agama Islam memberikan kemuliaan kepada para ibu, tiga kali lebih besar dibanding bapak," kata Oso saat membuka Kongres BEM dan Dewan Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam se-Indonesia di auditorium UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 10 Oktober 2017.
Oso menceritakan, dirinya sudah yatim saat usia delapan tahun. Ia menjajakan rokok di pelabuhan untuk membantu ibunya.
"Para buruh itu utang rokok sama saya, tapi saat ditagih mereka tidak mau bayar, saya malah ditempeleng. Saya tidak putus asa dan terus bekerja", kata Oso.
Saat usia 15 tahun, Oso bekerja sebagai buruh angkut di pelabuhan. Dengan cara itu, ia bisa membelikan kain buat ibunya. Ia terus berusaha sampai akhirnya menuai sukses.
Oso yakin, kesuksesan yang ia raih karena doa sang ibu dan kerja keras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)