Grafik MI
Grafik MI

Perempuan Tergerus Reklamasi

Renatha Swasty • 13 Maret 2016 14:46
medcom.id, Jakarta: Reklamasi yang dilakukan pemerintah dinilai menggerus peran perempuan. Sebab, jalannya roda kehidupan di sekitar pesisir tidak lepas dari peran perempuan. Pencarian maupun pengolahan hasil laut juga dilakukan oleh perempuan.
 
"Perempuan memiliki peran sangat signifikan dalam perikanan, mulai dari pra produksi sampai tersedianya pangan untuk keluarga," kata Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan Puspa Dewy di Bakoel Coffe Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (13/3/2016)
 
Dewy menjelaskan, perempuan di pesisir memiliki keterampilan membuat jaring untuk menangkap ikan, kerang, hingga mengolah hasil laut untuk dijual maupun makan keluarga.
 
Kehidupan itu kata Puspa, sudah berlangsung lama dan menjadi faktor sosial budaya. Ketika reklamasi dilakukan, hal itu berubah. "Bagaimana mereka yang bergantung pada sumber daya, kearifan lokal dan ekonomi akan hilang," tegas Dewy.
 
Perempuan di pesisir kata Dewy tak bisa lagi mencari ikan, ataupun kerang. Mereka beralih pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama makan yang biasa diperoleh dari laut.
 
"Ada yang harus bekerja 18 jam sehari untuk mencukupi kebutuhan. Akhirnya, kehidupan lain tidak lagi terjangkau," kata Dewy.
 
Dewy mengatakan, suara perempuan terkait reklamasi belum banyak didengar, "Bahkan cenderung diabaikan," imbuh Dewy.
 
Dia berharap, pemerintah mendengar suara perempuan terkait reklamasi. Sebab, kata Dewy reklamasi tak hanya membuat perempuan kehilangan pekerjaan tetapi juga mematikan kearifan lokal serta sosial budaya yang ada.
 
Wa Ode Surtiningsih misalnya, anggota Solidaritas Angin Mamiri itu mengaku reklamasi pantai Losari membuat perempuan kehilangan pekerjaan sebagai pencari dan pengupas (patide) kerang. Hal serupa terjadi di Mariso, patude tinggal seorang.
 
"Di wilayah mariso, patude tinggal satu orang. Setelah kami bersama teman-teman cek, patude kini berbaur cari pekerjaan lain karena pekerjaan mereka digusur proyek reklamasi," kata Surtiningsih.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan