Dahlan Zaim, adik bungsu Bahrun Naim saat menggelar jumpa pers, Sabtu (16/01/2016). Foto: Metrotvnews.com/Pythag
Dahlan Zaim, adik bungsu Bahrun Naim saat menggelar jumpa pers, Sabtu (16/01/2016). Foto: Metrotvnews.com/Pythag

Sosok Bahrun Naim di Mata Sang Adik

Pythag Kurniati • 16 Januari 2016 12:26
medcom.id, Solo: Sosok yang baik dan suka berdiskusi. Demikianlah yang meluncur dari mulut Dahlan Zaim saat menceritakan sosok kakak keduanya, Bahrun Naim. Dahlan mengatakan tidak ada yang berubah pada pribadi anak kedua Faturrahman dan Siti Thayibah itu sebelum Bahrun pamit dan menghilang
 
“Dia kakak yang baik dan perhatian dengan adik-adiknya. Aktivitasnya pun biasa saja, bekerja, berdakwah dan mengurus keluarga,” ungkap Dahlan saat ditemui, Sabtu (16/1/2016).
 
Bersama Bahrun, Dahlan mengaku sering berdiskusi mengenai agama, namun Bahrun tidak pernah menyebut ISIS. Ketika nama Bahrun disebut-sebut sebagai dalang di balik ledakan bom di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Dahlan mengatakan anggota keluarga tidak percaya.

Bahrun, kata Dahlan, juga gemar menulis. Bahkan Dahlan juga menyebut Bahrun seorang jurnalis. Bahrun pernah membuat sebuah majalah bernama Independen Post. Disinggung mengenai blog berjudul Bahrunnaim: Analisis, Strategi, dan Kontra Intelejen, Dahlan yang juga berkecimpung di dunia IT mengaku blog tersebut bisa dibuat siapa saja.
 
“Saya juga orang IT. Di dunia IT, blog itu bisa saja manipulasi. Saya tidak tahu apakah blog itu Bahrun atau orang lain yang menulis,” kata adik bungsu Bahrun tersebut.
 
Dari keterangan Dahlan, Bahrun telah lama berpamitan kepada keluarganya di kawasan Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. “Sudah lama sekali, sampai saya lupa kapan tepatnya,” imbuh Dahlan. Mengenai dugaan kakak kandungnya terlibat di ISIS dan menjadi dalang peristiwa bom di kawasan Mal Sarinah itu, Dahlan mengatakan keluarga menyerahkan proses ke pihak yang berwajib sesuai hukum yang berlaku.
 
Bahrun Naim saat ini masih tercatat sebagai warga RT 01/RW 01 Kelurahan Sangkah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Pada tahun 2010, Densus 88 Anti Teror Polri pernah menggeledah rumah Bahrun. Saat itu polisi menemukan sejumlah amunisi. Bahrun pun dijerat Undang-Undang Darurat Nomor 12/1951 tentang Kepemilikan Senjata Api dan Bahan Peledak. 
 
Bahrun juga disebut terkait dengan hilangnya seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bernama Siti Lestari, asal Demak, Jawa Tengah. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menyebut Bahrun ingin menjadi pemimpin ISIS di Asia Tenggara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan