Jakarta: Program ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2021 resmi digelar secara hybrid di Jakarta, 11-15 Oktober 2021. Pada forum itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ikut mengambil peran untuk mendorong kerukunan umat beragama di kawasan ASEAN.
"Tujuan AYIC untuk membangun komitmen melalui perbedaan, termasuk mengembangkan karakter religius di masyarakat. Serta menumbukan rasa saling pengertian dan menghormati meskipun berbeda agama dan bangsa," kata Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni'am saat pembukaan AYIC 2021 di Jakarta, 12 Oktober 2021.
Lebih lanjut, Ni'am menyampaikan program ini menjadi platform membangun kapasitas pemuda dan organisasi kepemudaan di ASEAN dalam memperkuat kerukunan antar agama. Melalui project berbasis komunitas ini diharapkan memberikan pengetahuan dan keterampilan mengembangkan inisiatif terkait kerukunan agama di lingkungan masing-masing.
Akademisi UIN Jakarta ini menguraikan bahwa bangsa Indonesia juga akan merayakan Hari Sumpah Pemuda, esensi persatuan ditunjukkan para pemuda pemudi Indonesia 93 tahun yang lalu. Negara-negara di ASEAN dan seluruh dunia mengalami tantangan yang sama, yakni pandemi Covid-19.
Dampaknya tidak hanya pada kesehatan tetapi juga ekonomi, sosial dan aspek kehidupan yang lainnya. Bercermin pada kesuksesan pemuda Indonesia di masa lalu, kita semua harus bersatu menghadapi pandemi meskipun berbeda keyakinan, budaya, dan latar belakang.
"Meskipun kita bertemu dengan keadaan yang tidak biasa, saya sangat berharap semua peserta pemuda dapat memanfaatkan pertemuan ini sepenuhnya untuk bertukar dan berbagi ide untuk meningkatkan kerjasama lebih lanjut," tutup Ni'am.
AYIC 2021 diikuti oleh lima peserta dari masing-masing negara ASEAN, dan 15 peserta Indonesia dari organisasi kepemudaan. Turut menteri Agama mewakili Wakil Presiden RI menyampaikan sambutan dalam pembukaan kegiatan yang dilakukan secara hybrid tersebut.
Jakarta: Program ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2021 resmi digelar secara
hybrid di Jakarta, 11-15 Oktober 2021. Pada forum itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ikut mengambil peran untuk mendorong kerukunan umat beragama di kawasan ASEAN.
"Tujuan AYIC untuk membangun komitmen melalui perbedaan, termasuk mengembangkan karakter religius di masyarakat. Serta menumbukan rasa saling pengertian dan menghormati meskipun berbeda agama dan bangsa," kata Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni'am saat pembukaan AYIC 2021 di Jakarta, 12 Oktober 2021.
Lebih lanjut, Ni'am menyampaikan program ini menjadi
platform membangun kapasitas pemuda dan organisasi kepemudaan di ASEAN dalam memperkuat kerukunan antar agama. Melalui
project berbasis komunitas ini diharapkan memberikan pengetahuan dan keterampilan mengembangkan inisiatif terkait kerukunan agama di lingkungan masing-masing.
Akademisi UIN Jakarta ini menguraikan bahwa bangsa Indonesia juga akan merayakan Hari Sumpah Pemuda, esensi persatuan ditunjukkan para pemuda pemudi Indonesia 93 tahun yang lalu. Negara-negara di ASEAN dan seluruh dunia mengalami tantangan yang sama, yakni pandemi Covid-19.
Dampaknya tidak hanya pada kesehatan tetapi juga ekonomi, sosial dan aspek kehidupan yang lainnya. Bercermin pada kesuksesan pemuda Indonesia di masa lalu, kita semua harus bersatu menghadapi pandemi meskipun berbeda keyakinan, budaya, dan latar belakang.
"Meskipun kita bertemu dengan keadaan yang tidak biasa, saya sangat berharap semua peserta pemuda dapat memanfaatkan pertemuan ini sepenuhnya untuk bertukar dan berbagi ide untuk meningkatkan kerjasama lebih lanjut," tutup Ni'am.
AYIC 2021 diikuti oleh lima peserta dari masing-masing negara ASEAN, dan 15 peserta Indonesia dari organisasi kepemudaan. Turut menteri Agama mewakili Wakil Presiden RI menyampaikan sambutan dalam pembukaan kegiatan yang dilakukan secara
hybrid tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)