Surabaya: Epidemiolog Windhu Purnomo menilai aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat (PPKM Darurat) kurang lengkap. Windhu mempersoalkan aturan perjalanan yang kurang efektif dalam menangani pandemi.
"Kami Apresiasi kemauan pemerintah untuk mengendalikan pandemi. Cuma tentu ada catatan. Ada di poin J, K, dan L yang menyangkut transportasi jarak jauh maupun transportasi lokal. Ini masih berisiko," ujarnya pada program Primetime News Metro TV, Kamis, 1 Juni 2021.
Windhu menilai, dalam aturan PPKM Darurat yang baru diumumkan siang tadi, belum ada pasal pembatasan mobilitas. Padahal, ini sangat penting karena virus korona varian Delta gampang menular.
"Hari ini saya dites negatif, tiga jam lagi saya kongkow sama teman di cafe, saya bisa ketularan. Dan kemudian besok pagi saya berangkat ke Papua sambil membawa test negatif, tetapi di tubuh saya ada virus, yang bisa menulari sepesawat dan teman di destinasi tadi," kata Windu mencontohkan.
Sementara, mekanisme pembatasan mobilitas yang ideal adalah ketika minimal 70 persen penduduk di wilayah epidemiologis dalam waktu tertentu tetap berada di rumah. Sisanya, 30 persen lainnya boleh keluar rumah jika ada kepentingan esensial. (Mentari Puspadini)
Surabaya: Epidemiolog Windhu Purnomo menilai aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat (PPKM Darurat) kurang lengkap. Windhu mempersoalkan aturan perjalanan yang kurang efektif dalam menangani pandemi.
"Kami Apresiasi kemauan pemerintah untuk mengendalikan pandemi. Cuma tentu ada catatan. Ada di poin J, K, dan L yang menyangkut transportasi jarak jauh maupun transportasi lokal. Ini masih berisiko," ujarnya pada program Primetime News
Metro TV, Kamis, 1 Juni 2021.
Windhu menilai, dalam aturan PPKM Darurat yang baru diumumkan siang tadi, belum ada pasal pembatasan mobilitas. Padahal, ini sangat penting karena virus korona varian Delta gampang menular.
"Hari ini saya dites negatif, tiga jam lagi saya kongkow sama teman di cafe, saya bisa ketularan. Dan kemudian besok pagi saya berangkat ke Papua sambil membawa test negatif, tetapi di tubuh saya ada virus, yang bisa menulari sepesawat dan teman di destinasi tadi," kata Windu mencontohkan.
Sementara, mekanisme pembatasan mobilitas yang ideal adalah ketika minimal 70 persen penduduk di wilayah epidemiologis dalam waktu tertentu tetap berada di rumah. Sisanya, 30 persen lainnya boleh keluar rumah jika ada kepentingan esensial.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)