Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. Dok. Kementerian Kesehatan
URL Berhasil di Salin
Berpedoman Pada WHO, Kemenkes Pakai Seluruh Vaksin Menangani Varian Covid-19
Fachri Audhia Hafiez • 23 Juni 2021 10:27
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan tetap berpedoman pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam penggunaan vaksin untuk menangani varian hasil mutasi covid-19. Seluruh vaksin yang digunakan di Indonesia diyakini bakal mencegah penyebaran varian meluas.
"Secara umum WHO masih rekomendasikan untuk tetap dilakukan vaksinasi dengan vaksin yang ada," kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Rabu, 23 Juni 2021.
Indonesia saat ini menggunakan tiga jenis vaksin, yakni Vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm. Nadia meyakini vaksin tersebut mampu memberikan proteksi terhadap penularan covid-19.
Nadia mencontohkan Vaksin AstraZeneca yang memberikan proteksi dari varian lain sebesar 66 persen. Data itu berdasarkan publikasi dari otoritas Inggris.
"Yang sudah ada publikasi itu AstraZeneca di inggris ya 66 persen, tapi bisa berbeda pada kondisi di Indonesia," ucap Nadia.
Nadia mengatakan Indonesia tetap fokus mengakselerasi vaksinasi covid-19. WHO menginstruksikan penyuntikan vaksin yang ada untuk menekan laju penularan.
"Negara diminta (WHO) percepat vaksinasi," ujar Nadia.
Baca: Menkes Sebut Vaksin yang Digunakan Indonesia Ampuh Menangani Varian Delta
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meyakini vaksin yang digunakan di Indonesia ampuh menangani penularan varian covid-19. Khususnya varian delta.
"Manfaat vaksinasi sudah terbukti. Mumpung sekarang vaksinnya makin banyak tersedia, masyarakat tidak usah ragu-ragu lagi untuk segera vaksinasi," kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 Juni 2021.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BxExvZ7vBA4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan tetap berpedoman pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam penggunaan vaksin untuk menangani varian hasil mutasi covid-19. Seluruh vaksin yang digunakan di Indonesia diyakini bakal mencegah penyebaran varian meluas.
"Secara umum WHO masih rekomendasikan untuk tetap dilakukan vaksinasi dengan vaksin yang ada," kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Rabu, 23 Juni 2021.
Indonesia saat ini menggunakan tiga jenis vaksin, yakni Vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm. Nadia meyakini vaksin tersebut mampu memberikan proteksi terhadap penularan covid-19.
Nadia mencontohkan Vaksin AstraZeneca yang memberikan proteksi dari varian lain sebesar 66 persen. Data itu berdasarkan publikasi dari otoritas Inggris.
"Yang sudah ada publikasi itu AstraZeneca di inggris ya 66 persen, tapi bisa berbeda pada kondisi di Indonesia," ucap Nadia.
Nadia mengatakan Indonesia tetap fokus mengakselerasi vaksinasi covid-19. WHO menginstruksikan penyuntikan vaksin yang ada untuk menekan laju penularan.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meyakini vaksin yang digunakan di Indonesia ampuh menangani penularan varian covid-19. Khususnya varian delta.
"Manfaat vaksinasi sudah terbukti. Mumpung sekarang vaksinnya makin banyak tersedia, masyarakat tidak usah ragu-ragu lagi untuk segera vaksinasi," kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 Juni 2021.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.