Jakarta: Rencana revitalisasi trotoar di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan menuai kontroversi. Tanggapan beragam pun dilontarkan beberapa pemilik usaha di kawasan tersebut.
Shift Leader Pizza Marzano Kemang, Rafli Firmansyah, mengaku pihaknya setuju dengan rencana revitalisasi trotoar. Menurutnya, hal itu mampu menambah kesan baik bagi usaha di kawasan tersebut.
"Karena biar lebih bagus juga, ini kan sudah beberapa tahun belum ada perubahan tentang trotoarnya masih begini saja. Malah di sini enggak keliatan trotoarnya," ucap Rafli saat ditemui di Pizza Marzano, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Juli 2019.
Dia menuturkan pemerintah memberikan kompensasi berupa pemotongan pajak bagi lahan usaha yang terpakai untuk trotoar. Namun, Rafli tak merinci berapa persen pemotongan pajak yang diberikan.
"Hanya itu saja tentang pembayaran pajaknya dikurangi, untuk berapanya belum tahu," kata Rafli.
Hal yang sama diamini karyawan usaha minuman di Kemang, Ani. Menurutnya, rencana tersebut menguntungkan pejalan kaki.
"Kalau nanti jadinya lebih bagus enggak apa-apa. Biar lebih teratur saja. Karena sekarang kan untuk pejalan kaki rada susah, semuanya terpakai untuk kendaraan," sambung Ani.
Berbeda lagi dengan Manager Klinik Kecantikan MS Glow, Cindy Wijaya yang mengaku tak setuju. Sebab, pengerjaan trotoar bakal memengaruhi kelancaran usahanya.
"Karena sudah pasti orang masuk ke sini jadi susah, males ke daerah Kemang. Malah sekarang ada galian saja sudah macet," ujarnya.
Namun, setelah pengerjaan trotoar selesai, Cindy merasa hal itu akan berdampak positif bagi usaha di Kemang. "Untuk kedepannya harusnya bagus karena ramah pejalan kaki, mungkin nanti akses ke sini jadi lebih gampang," imbuhnya.
Sementara Senior Barista Chief Cofee Rio, Irawan, mengatakan revitalisasi trotoar akan menganggu jalannya usaha. Sebab, lahan yang dipakai untuk parkir kendaraan terpangkas.
"Bakal ganggu banget kalau kayak gitu. Dari sudut pandang bisnis, pendapatan jadi turun apalagi kalau masa pembuatan (trotoar)," tutur Rio.
Jakarta: Rencana revitalisasi trotoar di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan menuai kontroversi. Tanggapan beragam pun dilontarkan beberapa pemilik usaha di kawasan tersebut.
Shift Leader Pizza Marzano Kemang, Rafli Firmansyah, mengaku pihaknya setuju dengan rencana revitalisasi trotoar. Menurutnya, hal itu mampu menambah kesan baik bagi usaha di kawasan tersebut.
"Karena biar lebih bagus juga, ini kan sudah beberapa tahun belum ada perubahan tentang trotoarnya masih begini saja. Malah di sini enggak keliatan trotoarnya," ucap Rafli saat ditemui di Pizza Marzano, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Juli 2019.
Dia menuturkan pemerintah memberikan kompensasi berupa pemotongan pajak bagi lahan usaha yang terpakai untuk trotoar. Namun, Rafli tak merinci berapa persen pemotongan pajak yang diberikan.
"Hanya itu saja tentang pembayaran pajaknya dikurangi, untuk berapanya belum tahu," kata Rafli.
Hal yang sama diamini karyawan usaha minuman di Kemang, Ani. Menurutnya, rencana tersebut menguntungkan pejalan kaki.
"Kalau nanti jadinya lebih bagus enggak apa-apa. Biar lebih teratur saja. Karena sekarang kan untuk pejalan kaki rada susah, semuanya terpakai untuk kendaraan," sambung Ani.
Berbeda lagi dengan Manager Klinik Kecantikan MS Glow, Cindy Wijaya yang mengaku tak setuju. Sebab, pengerjaan trotoar bakal memengaruhi kelancaran usahanya.
"Karena sudah pasti orang masuk ke sini jadi susah, males ke daerah Kemang. Malah sekarang ada galian saja sudah macet," ujarnya.
Namun, setelah pengerjaan trotoar selesai, Cindy merasa hal itu akan berdampak positif bagi usaha di Kemang. "Untuk kedepannya harusnya bagus karena ramah pejalan kaki, mungkin nanti akses ke sini jadi lebih gampang," imbuhnya.
Sementara Senior Barista Chief Cofee Rio, Irawan, mengatakan revitalisasi trotoar akan menganggu jalannya usaha. Sebab, lahan yang dipakai untuk parkir kendaraan terpangkas.
"Bakal ganggu banget kalau kayak gitu. Dari sudut pandang bisnis, pendapatan jadi turun apalagi kalau masa pembuatan (trotoar)," tutur Rio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)