Bali: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengungkapkan penyakit hepatitis tipe B dan C menjadi kasus mayoritas dari tipe hepatitis. Hepatitis tipe B menular dari ibu hamil ke bayinya.
"Dominasinya hepatitis B dan C walaupun tipe A juga ada," kata Ketut di Prime Plaza Hotel, Sanur, Bali, Selasa 30 Juli 2019.
Ketut mengatakan rata-rata ibu hamil di Bali mencapai 67 ribu orang per tahun. Dari jumlah tersebut, 1,46 persen di antaranya atau 978 orang terpapar hepatitis B atau C.
Dia mengatakan pihaknya rutin melakukan deteksi dini. Ketut mengaku selalu mengimbau masyarakat terutama ibu hamil untuk melakukan langkah pencegahan berupa perilaku hidup sehat.
Baca juga: Pemerintah Berupaya Berantas Hepatitis
Selain itu, lanjut Ketut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali juga meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Mulai dari mutu pelayanan, jaringan rumah sakit, hingga penambahan kapasitas pasien.
"Pelayanan yang baik bisa menurunkan risiko kasus kronis," imbuhnya.
Dia mengatakan tenaga ahli kesehatan juga rutin mengampanyekan hidup sehat ke masyarakat. Dengan begitu, pemerintah dan masyarakat Bali berkolaborasi mengatasi hepatitis.
"Sehingga upaya-upaya pencegahan kasus hepatitis berjalan bersama," pungkas Ketut.
Bali: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengungkapkan penyakit hepatitis tipe B dan C menjadi kasus mayoritas dari tipe hepatitis. Hepatitis tipe B menular dari ibu hamil ke bayinya.
"Dominasinya hepatitis B dan C walaupun tipe A juga ada," kata Ketut di Prime Plaza Hotel, Sanur, Bali, Selasa 30 Juli 2019.
Ketut mengatakan rata-rata ibu hamil di Bali mencapai 67 ribu orang per tahun. Dari jumlah tersebut, 1,46 persen di antaranya atau 978 orang terpapar hepatitis B atau C.
Dia mengatakan pihaknya rutin melakukan deteksi dini. Ketut mengaku selalu mengimbau masyarakat terutama ibu hamil untuk melakukan langkah pencegahan berupa perilaku hidup sehat.
Baca juga:
Pemerintah Berupaya Berantas Hepatitis
Selain itu, lanjut Ketut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali juga meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Mulai dari mutu pelayanan, jaringan rumah sakit, hingga penambahan kapasitas pasien.
"Pelayanan yang baik bisa menurunkan risiko kasus kronis," imbuhnya.
Dia mengatakan tenaga ahli kesehatan juga rutin mengampanyekan hidup sehat ke masyarakat. Dengan begitu, pemerintah dan masyarakat Bali berkolaborasi mengatasi hepatitis.
"Sehingga upaya-upaya pencegahan kasus hepatitis berjalan bersama," pungkas Ketut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
