Founder Alvara Research Center Hasanudin Ali (kiri). Medcom.id/Kautsar
Founder Alvara Research Center Hasanudin Ali (kiri). Medcom.id/Kautsar

Pemerintah Diminta Buat Indikator ASN Terpapar Radikalisme

Kautsar Widya Prabowo • 06 Agustus 2019 06:57
Jakarta: Pemerintah diminta tegas dalam menangani aparatur sipil negara (ASN) yang terpapar radikalisme. Lantaran paham tersebut menginginkan perubahan terhadap ideologi bangsa. 
 
Founder Alvara Research Center Hasanudin Ali mengatakan perlu adanya indikator untuk mengetahui secara pasti ASN terpapar atau tidak pada radikalisme. Hal tersebut tepat diterapkan dalam uji kepatutan kelayakan ASN. 
 
"Yang bisa naik (pangkat) adalah kalau kinerja bagus dan keberpihakan terhadap ideologinya bagus, selama ini belum ada keberpihakan terhadap ideologi," ujar Hasan dalam diskusi radikalisme di lingkungan mahasiswa, di DPP IKA UNDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 5 Agustus 2019. 

Hasan menegaskan hingga saat ini belum terdapat indikator yang tepat untuk mengetahui ASN terpapar radikalisme. Sedangkan Badan Intelejen Negara menyebut sebanyak 41 dari 100 masjid milik kementerian dan lembaga, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah terpapar faham radikal. 
 
"Sudah saatnya kita punya tolok ukur baru menilai, terutama bagi yang ingin naik pangkat bahwa ada indikator baru terhadap keperpihakan terhadap ideologi," tuturnya. 
 
Sementara itu, benih radikalisme di kalangan aparatur sipil negara (ASN) masih ditemukan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut ASN tersebut kerap menyebarkan paham anti-Pancasila di tengah-tengah masyarakat.
 
"Saya mendapat laporan intelijen dan juga masyarakat, masih ada ASN yang memiliki paham radikalisme. Banyak obrolan di masyarakat terkait masalah ini yang masuk ke saya," kata Ganjar, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 25 Maret 2019.
 
Bahkan, kata Ganjar, ASN yang terpapar paham ekstrimis radikal itu ada yang berani menempel bendera-bendera terlarang. Mereka juga dikatakan Ganjar berani menyebarkan ekstrimisme di media sosial.
 
"Bahkan ada juga yang menuliskan ajaran-ajaran radikalisme itu melalui status media sosial," ujar Ganjar tanpa menyebutkan detail jumlah ASN yang dilaporkan berpaham radikal tersebu
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan