Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat. Foto: Humas Kalbar/Rinto
Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat. Foto: Humas Kalbar/Rinto

Kementrian Desa harap Diaspora Indonesia Bisa Kembangkan Desa Tertinggal

Annisa ayu artanti • 18 Maret 2017 06:00
medcom.id, Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berharap Disapora Indonesia dapat membantu mengembangkan desa melalui program perdagangan eletronik dan pariwisata.
 
Ketua Dewan Penasihat Diaspora Indonesia, Dino Patti Djalal bersama anggota diaspora lainnya tadi siang berkunjung ke Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dalam kunjungan tersebut Diaspora menginisiasi adanya kerjasama untuk membangun desa.
 
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo, mengapresiasi dan menyambut baik inisiasi tersebut. Menurutnya, desa membutuhkan sebuah model agar mampu mandiri secara ekonomi. 
 
“Kita memperjuangkan anak (desa) dikasih tanah dikasih apa, kalau tidak dikasih pekerjaan, tanah itu akan dijual juga,” kata Eko dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat 17 Maret 2017

Menteri Eko menjelaskan, setiap desa memiliki potensi dan keunikan masing-masing, meskipun 80 persen masyarakat desa masih hidup di sektor pertanian. Oleh karena itu dirinya berharap, Diaspora Indonesia diharap dapat membantu desa dari segi e-commerce hingga pengembangan sektor pariwisata. Bahkan ia membuka ruang bagi Diaspora Indonesia untuk terjun langsung mengajar di desa.
 
“Harapannya Diaspora bisa bantu e-commerce. Atau juga Diaspora bisa investasi di Pariwisata,” ujarnya.
 
Ketua Dewan Penasihat Diaspora Indonesia, Dino Patti Djalal mengatakan, Diaspora Indonesia akan menggalang organisasi Diaspora, Ormas Diaspora, individu maupun perusahaan untuk bekerjasama membantu desa. 
 
“Mereka bisa jadi sahabat desa. Apa kerjasamanya, tentu kami terbuka,” ujar Dino.
 
Ia mencontohkan, bantuan yang diberikan bisa dalam bentuk komputer, solar cell, buku, infrastruktur, bahkan beasiswa. Sebagai langkah awal, Dino meminta kementerian untuk menyediakan setidaknya 100 daftar desa tertinggal. Nantinya, pemuda pintar di desa akan diundang untuk mendapatkan beasiswa di kampus-kampus wilayah Diaspora.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan