Jakarta: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPDP) DKI Jakarta Isnawa Adji memastikan tiga siswa MTSN 19 Jakarta Selatan jadi korban akibat tembok roboh setelah diterjang banjir. Sedangkan satu siswa lainnya mengalami luka.
"Ada tembok roboh di belakang sekolah di mana menimpa anak-anak yang sedang bermain di lapangan sekolah," kata Isnawa dalam wawancaranya bersama Metro TV.
Dia menerangkan tembok roboh diduga karena tidak kuat menahan debit air pada saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati. Ketiga korban merupakan siswa kelas 8 atas nama Dika, Dendis, dan Adnan. Adapun satu siswa mengalami luka bernama Aditya. Para korban telah dibawa ke RS Prikasih.
Menurut Isnawa, para siswa sedang bermain di lapangan sekolah sebelum peristiwa itu terjadi. Isnawa menyebut posisi bangunan sekolah lebih rendah ketimbang saluran PHB Pinang Kalijati. Pasalnya kontur daerah Pondok Labu yang berbukit-bukit.
"Pada saat hujan deras, tidak kuat menahan debit air yang ada, langsung runtuh menimpa anak-anak yang sedang bermain tersebut," jelas dia.
Isnawa menduga tembok yang berada di belakang sekolah itu tidak terlalu tebal. Sehingga tidak mampu menahan debit air pada saluran PHB Pinang Kalijati.
Jakarta: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (
BPDP) DKI Jakarta Isnawa Adji memastikan tiga siswa MTSN 19 Jakarta Selatan jadi korban akibat tembok
roboh setelah diterjang
banjir. Sedangkan satu siswa lainnya mengalami luka.
"Ada tembok roboh di belakang sekolah di mana menimpa anak-anak yang sedang bermain di lapangan sekolah," kata Isnawa dalam wawancaranya bersama Metro TV.
Dia menerangkan tembok roboh diduga karena tidak kuat menahan debit air pada saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati. Ketiga korban merupakan siswa kelas 8 atas nama Dika, Dendis, dan Adnan. Adapun satu siswa mengalami luka bernama Aditya. Para korban telah dibawa ke RS Prikasih.
Menurut Isnawa, para siswa sedang bermain di lapangan sekolah sebelum peristiwa itu terjadi. Isnawa menyebut posisi bangunan sekolah lebih rendah ketimbang saluran PHB Pinang Kalijati. Pasalnya kontur daerah Pondok Labu yang berbukit-bukit.
"Pada saat hujan deras, tidak kuat menahan debit air yang ada, langsung runtuh menimpa anak-anak yang sedang bermain tersebut," jelas dia.
Isnawa menduga tembok yang berada di belakang sekolah itu tidak terlalu tebal. Sehingga tidak mampu menahan debit air pada saluran PHB Pinang Kalijati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)