Jakarta: Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui jumlah pasien virus korona (covid-19) kembali meningkat. Lonjakan pasien paling tinggi terjadi pada Sabtu, 9 Mei 2020, dalam satu hari pasien positif bertambah hingga 533 orang.
Menurut Doni, penambahan kasus ini disebabkan oleh banyaknya jumlah spesimen yang diperiksa. Dalam sehari, petugas bisa memeriksa 5 ribu hingga 7 ribu spesimen.
"Memang kita lihat tren peningkatan kasus konfirmasi positif mengalami peningkatan. Kenapa? Karena kemampuan kita untuk testing semakin besar. Jadi kalau setiap hari kita lakukan testing dengan jumlah yang banyak maka sangat mungkin yang terkonfirmasi positif juga sangat banyak," kata Doni di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin, 11 Mei 2020.
Sasaran pemeriksaan pun diperluas dengan memprioritaskan orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG). Selain itu, pemeriksaan juga menyasar pada pasien yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien covid-19.
"Tetapi melihat perkembangan terakhir, rumah sakit rujukan yang telah ditentukan oleh Kementerian kesehatan telah mengalami penurunan yang sangat siginifikan," ujarnya.
Baca: Indonesia Dinilai Perlu Meningkatkan Diplomasi Vaksin
Di Rumah Sakit Fatmawati, dari 84 kasur yang disediakan hanya 22 kasur yang terpakai. Kemudian di RS Mintoharjo jaya 18 pasien dari 58 kasur yang tersedia.
"Kemudian juga RS Polri Sutanto hanya terisi 65 dari 240. RSUD Pasar Minggu hanya terisi 13 dari 168. Rumah Sakit Persahabatan hanya terisi 40 dari 171. Rumah Sakit Pelni hanya terisi 89 dari 163," ujar Doni.
Lalu di RSUD Tarakan hanya terisi 53 dari 151 kasur yang disediakan, RSKD Duren Sawit terisi 46 dari 204 kasur, dan RSPI Sulianti Saroso terisi 26 dari 36 kasur. Adapun di RS Pertamina Jaya terisi 34 dari 155 kasur, RSUD Tugu Koja terisi 13 dari 69 kasur, dan RSUD Cengkareng terisi 67 dari 154 kasur.
"Ini menunjukkan bahwa jumlah pasien yang sembuh semakin banyak. Kemudian pasien yang baru untuk dirawat juga semakin sedikit. Kalau ini bisa kita pertahankan, otomatis kita bisa mengurangi saudara-saudara kita yang sakit berat dan kronis," kata dia.
Jakarta: Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui jumlah pasien virus korona (covid-19) kembali meningkat. Lonjakan pasien paling tinggi terjadi pada Sabtu, 9 Mei 2020, dalam satu hari pasien positif bertambah hingga 533 orang.
Menurut Doni, penambahan kasus ini disebabkan oleh banyaknya jumlah spesimen yang diperiksa. Dalam sehari, petugas bisa memeriksa 5 ribu hingga 7 ribu spesimen.
"Memang kita lihat tren peningkatan kasus konfirmasi positif mengalami peningkatan. Kenapa? Karena kemampuan kita untuk testing semakin besar. Jadi kalau setiap hari kita lakukan testing dengan jumlah yang banyak maka sangat mungkin yang terkonfirmasi positif juga sangat banyak," kata Doni di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin, 11 Mei 2020.
Sasaran pemeriksaan pun diperluas dengan memprioritaskan orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG). Selain itu, pemeriksaan juga menyasar pada pasien yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien covid-19.
"Tetapi melihat perkembangan terakhir, rumah sakit rujukan yang telah ditentukan oleh Kementerian kesehatan telah mengalami penurunan yang sangat siginifikan," ujarnya.
Baca:
Indonesia Dinilai Perlu Meningkatkan Diplomasi Vaksin
Di Rumah Sakit Fatmawati, dari 84 kasur yang disediakan hanya 22 kasur yang terpakai. Kemudian di RS Mintoharjo jaya 18 pasien dari 58 kasur yang tersedia.
"Kemudian juga RS Polri Sutanto hanya terisi 65 dari 240. RSUD Pasar Minggu hanya terisi 13 dari 168. Rumah Sakit Persahabatan hanya terisi 40 dari 171. Rumah Sakit Pelni hanya terisi 89 dari 163," ujar Doni.
Lalu di RSUD Tarakan hanya terisi 53 dari 151 kasur yang disediakan, RSKD Duren Sawit terisi 46 dari 204 kasur, dan RSPI Sulianti Saroso terisi 26 dari 36 kasur. Adapun di RS Pertamina Jaya terisi 34 dari 155 kasur, RSUD Tugu Koja terisi 13 dari 69 kasur, dan RSUD Cengkareng terisi 67 dari 154 kasur.
"Ini menunjukkan bahwa jumlah pasien yang sembuh semakin banyak. Kemudian pasien yang baru untuk dirawat juga semakin sedikit. Kalau ini bisa kita pertahankan, otomatis kita bisa mengurangi saudara-saudara kita yang sakit berat dan kronis," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)