Juru bicara pemerintah untuk penanganan korona. Achmad Yurianto/Dok BNPB.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan korona. Achmad Yurianto/Dok BNPB.

Pemerintah Hanya Beberkan Data Pasien Korona Terkonfirmasi

M Sholahadhin Azhar • 07 April 2020 06:30
Jakarta: Perbedaan data pasien positif korona atau covid-19 antara pemerintah pusat dan daerah, dikonfirmasi juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto. Pria yang akrab disapa Yuri ini menyebut data pemerintah sudah dikonfirmasi.
 
"Saya berbicara berbasis pada data. Dan tentunya tak akan membicarakan sesuatu yang saya tidak tahu atau data yang tak saya miliki," ujar Yuri dalam program Prime Talk di Metro TV, Senin, 6 April 2020.
 
Baca: Pasien Positif Korona Menjadi 2.491, 192 Sembuh

Menurut dia, perbedaan data hanya masalah interpretasi atau penafsiran. Yuri mengakui ada dua data di daerah, yakni hasil penelusuran dari tes cepat dan data terkonfirmasi melalui polymerase chain reaction (PCR).
 
Pemerintah pusat, kata Yuri, hanya memegang data hasil PCR. Sebab hanya tes itu yang bisa mengkonfirmasi paparan korona pada tubuh seseorang.
 
Sementara daerah, kerap mengandalkan rapid test atau tes cepat sebagai basis data. Sementara tes tersebut kerap tak akurat.
 
"Dua data ini beda, pusat hanya merilis kasus konfirmasi positif. Karena ini sesuai dengan data yang kita rilis ke World Health Organization (WHO). Kami tak menggunakan hasil rapid test," kata dia.
 
Menurut dia, hanya pemerintah pusat yang memiliki wewenang mengonfirmasi data terkait PCR. Sebab, penelitian itu hanya bisa dilakukan laboratorium yang telah ditunjuk pemerintah pusat.
 
"Pertanyaannya manakala jadi sederhana ketika saya tanyakan data PCR positif daerah itu sumbernya dari mana?" kata Yuri.
 
Dia menyebut, ada salah kaprah mengenai data dari daerah. Pihaknya akan menelusuri sumber data tersebut.
 
"Apakah laboratorium yang digunakan belum didaftarkan ke kita? Atau kah itu karena perbedaaan waktu. Itu akan kita dalami," beber Yuri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan