Jakarta: Polri kembali mengidentifikasi tiga korban jatuhnya Lion Air PK-LQP. Dua di antaranya diserahkan kepada keluarga, salah satunya jenazah pramugari Lion Air.
Isak tangis mengiringi prosesi penyerahan jenazah pramugari dari pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, kepada manajemen Lion Air. Pihak Lion lalu menyerahkan dokumen kematian jenazah kepada perwakilan keluarga.
"Mari kita doakan almarhum dan almarhumah diterima disisi Allah, dan yang ditinggalkan mendapat ketabahan," kata Kepala Instalasi Forensik Polri Kombes Pol Edi Purnomo, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 13 November 2018.
Jenazah pramugari yang diserahkan kepada keluarga atas nama Alfiani Hidayatul Solikhah. Tangis keluarga menyeruak sesaat setelah peti jenazah korban diserahkan. Beberapa tim psikologi Polri terus mendampingi keluarga korban untuk menenangkan.
Rencananya, jenazah Alfiani akan diberangkatkan ke Madiun. Jenazah akan diterbangkan ke Solo dan dilanjutkan menggunakan jalur darat. Penerbangan sekitar pada pukul 06.00 WIB, Rabu, 14 November 2018.
Jenazah kedua yang diserahkan atas nama Adonia Magdiel Bongkal. Jenazah akan diterbangkan ke Pangkal Pinang, sekitar pukul 07.00 WIB.
Satu jenazah lain yang berhasil diidentifikasi merupakan warga negara Italia atas nama Andrea Manfredi. Jenazah akan disimpan dahulu di RS Polri sambil menunggu koordinasi antara Divisi Hubungan Internasional Polri dengan Kedutaan Besar Italia.
Hingga hari ke-15 proses identifikasi, DVI Polri telah mengidentifikasi 85 penumpang yang terdiri 64 laki-laki dan 21 perempuan. Total korban bedasarkan manifes pesawat ada 189 orang. Dengan begitu, masih ada 104 orang yang belum teridentifikasi.
Jakarta: Polri kembali mengidentifikasi tiga korban jatuhnya Lion Air PK-LQP. Dua di antaranya diserahkan kepada keluarga, salah satunya jenazah pramugari Lion Air.
Isak tangis mengiringi prosesi penyerahan jenazah pramugari dari pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, kepada manajemen Lion Air. Pihak Lion lalu menyerahkan dokumen kematian jenazah kepada perwakilan keluarga.
"Mari kita doakan almarhum dan almarhumah diterima disisi Allah, dan yang ditinggalkan mendapat ketabahan," kata Kepala Instalasi Forensik Polri Kombes Pol Edi Purnomo, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 13 November 2018.
Jenazah pramugari yang diserahkan kepada keluarga atas nama Alfiani Hidayatul Solikhah. Tangis keluarga menyeruak sesaat setelah peti jenazah korban diserahkan. Beberapa tim psikologi Polri terus mendampingi keluarga korban untuk menenangkan.
Rencananya, jenazah Alfiani akan diberangkatkan ke Madiun. Jenazah akan diterbangkan ke Solo dan dilanjutkan menggunakan jalur darat. Penerbangan sekitar pada pukul 06.00 WIB, Rabu, 14 November 2018.
Jenazah kedua yang diserahkan atas nama Adonia Magdiel Bongkal. Jenazah akan diterbangkan ke Pangkal Pinang, sekitar pukul 07.00 WIB.
Satu jenazah lain yang berhasil diidentifikasi merupakan warga negara Italia atas nama Andrea Manfredi. Jenazah akan disimpan dahulu di RS Polri sambil menunggu koordinasi antara Divisi Hubungan Internasional Polri dengan Kedutaan Besar Italia.
Hingga hari ke-15 proses identifikasi, DVI Polri telah mengidentifikasi 85 penumpang yang terdiri 64 laki-laki dan 21 perempuan. Total korban bedasarkan manifes pesawat ada 189 orang. Dengan begitu, masih ada 104 orang yang belum teridentifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)