medcom.id, Depok: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan memutuskan menghentikan Kurikulum 2013. Sementara, beberapa murid merasa ada hal positif dari kurikulum ini.
Siswa SMPN 1 Depok, Tiara mengakui Kurikulum 2013 baik lantaran dapat membuat murid aktif dan kreatif. Namun, ia mengeluhkan lamanya jam pelajaran pada Kurikulum 2013 membuatnya kelelahan.
"Inginnya (kurikulum) 2006 aja. Tapi sebenarnya kerukulum 2013 bagus tapi capai karena jam pulangnya jadi lebih sore," ujar Tiara saat ditemui Metrotvnews.com di SMPN 1 Depok, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/12/2014).
Maka dari itu, Tiara senang dengan penghentian sementara Kurikulum 2013. Musababnya, ia tak nyaman dengan kurikulum ini. Pasalnya, ia menilai sistem ini membuat gurunya tak aktif menjelaskan pelajar. Sementara, tugas datang bertubi-tubi. "Kalau 2006 guru dan kita nya aktif," kata dia.
Pendapat berbeda dilontarkan Rieke, siswa SMPN 1 Depok lainnya. Kurikulum 2006, di matanya, menyebabkan siswa menjadi malas. "Bagusan (Kurikulum) 2013, habis kalau (Kurikulum) 2006 siswanya menjadi kurang kreatif jadi keenakan siswanya dan sikapnya tidak dinilai," ujar Rieke.
Namun, keduanya mengakui metode berbasis tematik integratif ini memang lebih sulit diterima dibandingkan Kurikulum 2006. "Iya, susahan Kurikulum 2013," ucap Tiara dan Rieke kompak.
medcom.id, Depok: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan memutuskan menghentikan Kurikulum 2013. Sementara, beberapa murid merasa ada hal positif dari kurikulum ini.
Siswa SMPN 1 Depok, Tiara mengakui Kurikulum 2013 baik lantaran dapat membuat murid aktif dan kreatif. Namun, ia mengeluhkan lamanya jam pelajaran pada Kurikulum 2013 membuatnya kelelahan.
"Inginnya (kurikulum) 2006 aja. Tapi sebenarnya kerukulum 2013 bagus tapi capai karena jam pulangnya jadi lebih sore," ujar Tiara saat ditemui Metrotvnews.com di SMPN 1 Depok, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/12/2014).
Maka dari itu, Tiara senang dengan penghentian sementara Kurikulum 2013. Musababnya, ia tak nyaman dengan kurikulum ini. Pasalnya, ia menilai sistem ini membuat gurunya tak aktif menjelaskan pelajar. Sementara, tugas datang bertubi-tubi. "Kalau 2006 guru dan kita nya aktif," kata dia.
Pendapat berbeda dilontarkan Rieke, siswa SMPN 1 Depok lainnya. Kurikulum 2006, di matanya, menyebabkan siswa menjadi malas. "Bagusan (Kurikulum) 2013, habis kalau (Kurikulum) 2006 siswanya menjadi kurang kreatif jadi keenakan siswanya dan sikapnya tidak dinilai," ujar Rieke.
Namun, keduanya mengakui metode berbasis tematik integratif ini memang lebih sulit diterima dibandingkan Kurikulum 2006. "Iya, susahan Kurikulum 2013," ucap Tiara dan Rieke kompak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)