medcom.id, Jakarta: Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2014, mengungguli Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Berdasarkan hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia, Jokowi-JK memperoleh 52,72 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta hanya 47,28 persen.
Hingga pukul 14.30, data yang terkumpul sudah mencapai 78,9 persen. "Dengan ini, Indikator Politik Indonesia menyatakan pasangan Jokowi-JK memenangi pemilu presiden," kata Burhanudin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Rabu (9/7).
Menurut Burhan, kemenangan Jokowi-JK tergolong fenomenal dan bersejarah karena sebelumnya, pada periode Juni sampai Juli sempat terjadi tren penurunan elektabilitas akibat dihantam kampanye hitam. Namun, tren tersebut berbalik beberapa hari jelang pencoblosan, salah satunya karena gerakan rewalan pendukung Jokowi-JK. Burhan secara khusus menyorot konser salam dua jari di stadion Gelora Bung Karno pada Minggu, pekan lalu lalu.
"Rebound awal Juli ini krusial, di situlah Jokowi-JK mengambil alih fenomena elektoral. Ini relatif gejala yang betul-betul baru di mana elektabilitas calon yang mengalami tren penurunan, biasanya terjun ditarik gravitasi," kata Burhan.
Hal senada juga disampaikan Eep Saefulloh Fatah, anggota pemenangan Jokowi-JK. Menurut Eep, peran relawan sangat besar dalam memenangkan Jokowi-JK. Contohnya, kata dia, fenomena di Jawa Barat di mana kepala daerah mengkampanyekan agar masyarakat memilih Prabowo-Hatta, tetapi ditandingi oleh ribuan relawan yang bergerak ke berbagai daerah.
Secara terpisah, berita mengenai kemenangan ini disambut dengan air mata haru oleh Presiden kelima Megawati Soekarnoputri dan putrinya Puan Maharani. Megawati tampak memeluk Puan erat-erat, dan sejumlah anggota tim pemenangan Jokowi-JK.
medcom.id, Jakarta: Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2014, mengungguli Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Berdasarkan hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia, Jokowi-JK memperoleh 52,72 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta hanya 47,28 persen.
Hingga pukul 14.30, data yang terkumpul sudah mencapai 78,9 persen. "Dengan ini, Indikator Politik Indonesia menyatakan pasangan Jokowi-JK memenangi pemilu presiden," kata Burhanudin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Rabu (9/7).
Menurut Burhan, kemenangan Jokowi-JK tergolong fenomenal dan bersejarah karena sebelumnya, pada periode Juni sampai Juli sempat terjadi tren penurunan elektabilitas akibat dihantam kampanye hitam. Namun, tren tersebut berbalik beberapa hari jelang pencoblosan, salah satunya karena gerakan rewalan pendukung Jokowi-JK. Burhan secara khusus menyorot konser salam dua jari di stadion Gelora Bung Karno pada Minggu, pekan lalu lalu.
"
Rebound awal Juli ini krusial, di situlah Jokowi-JK mengambil alih fenomena elektoral. Ini relatif gejala yang betul-betul baru di mana elektabilitas calon yang mengalami tren penurunan, biasanya terjun ditarik gravitasi," kata Burhan.
Hal senada juga disampaikan Eep Saefulloh Fatah, anggota pemenangan Jokowi-JK. Menurut Eep, peran relawan sangat besar dalam memenangkan Jokowi-JK. Contohnya, kata dia, fenomena di Jawa Barat di mana kepala daerah mengkampanyekan agar masyarakat memilih Prabowo-Hatta, tetapi ditandingi oleh ribuan relawan yang bergerak ke berbagai daerah.
Secara terpisah, berita mengenai kemenangan ini disambut dengan air mata haru oleh Presiden kelima Megawati Soekarnoputri dan putrinya Puan Maharani. Megawati tampak memeluk Puan erat-erat, dan sejumlah anggota tim pemenangan Jokowi-JK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABE)