Tim ketika mengantar side sonar scan cadangan dan kantong mayat untuk Baruna Jaya I.MTVN/Lukman Diah Sari
Tim ketika mengantar side sonar scan cadangan dan kantong mayat untuk Baruna Jaya I.MTVN/Lukman Diah Sari

Baruna Jaya I cuma Sebentar Mampir di Kumai

Lukman Diah Sari • 02 Januari 2015 15:56
medcom.id, Kumai: Kapal Baruna Jaya I milik BPPT cuma sebentar mampir di Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, untuk kemudian bergerak lagi ke Laut Jawa buat mencari badan AirAsia QZ8501. Kapal BPPT memang fokus mencari bangkai QZ8501, ketimbang korban.
 
Baruna Jaya I merapat ke pelabuhan di Teluk Kumai, sekitar jam 15.30 WITA. Selain side sonar scan cadangan, kapal juga mengambil beberapa kantong mayat. Setelah itu, kapal canggih ini kembali ke laut lepas.
 
"Buat cadangan saja. Dari pada nanti kenapa-kanapa, terus bolak-balik. Jadi didatangkan alat cadangan," kata Kepala Tim Ekspedisi KM Baruna Jaya Rahadian kepada Metrotvnews.com yang mengikuti "perjalanan" Kapal Baruna Jaya I, Jumat (2/1/2015).

Baruna Jaya I tergolong kapal cari cukup canggih. Kapal dilengkapi empat alat yang terbilang oke: Multibeam Echo Sounder, Side Scan Sonar, Magneto Meter, dan Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV).
 
Baruna Jaya I cuma Sebentar Mampir di Kumai
Multibeam Echo Sounder.MTVN/Lukman Diah Sari
 
Baruna Jaya I cuma Sebentar Mampir di Kumai
Side Scan Sonar di Kapal Baruna Jaya I.MTVN/Lukman Diah Sari
 
Multibeam Echo digunakan untuk pemetaan laut dalam dan kondisi morfologi laut. Alat ini punya resolusi tinggi. "Multibeam Echo punya kemampuan menyelam 400 - 500 meter dalam laut," kata Rahadian.
 
Side Scan Sonar juga tak kalah hebat. Alat berbentuk roket ini berfungsi melihat kondisi pemetaan objek yang berada di dasar laut.
 
Magneto meter untuk mendeteksi benda yang mengandung logam. Sedangkan ROV punya fungsi hampir sama dengan Side Scan Sonar, tapi alat ini bisa menampilkan gambar visual bergerak secara jelas untuk memastikan yang ditemukan ketiga alat sebelumnya.
 
Baruna Jaya I cuma Sebentar Mampir di Kumai
Magneto Meter.MTVN/Lukman Diah Sari
 
Baruna Jaya I cuma Sebentar Mampir di Kumai
Remotely Operated Underwater Vehicle yang ada di Kapal Baruna Jaya I.MTVN/Lukman Diah Sari
 
Rahadian menuturkan, untuk mengendus badan AirAsia QZ8501, pertama-tama diturunkan ke dalam laut Multibeam Echo Sounder. Disusul kemudian Said Scan Sonar. Multibeam bertugas memotret kondisi morfologi di dalam laut. Bila ada gundukan yang berbeda dari sekeliling, bisa dimungkinkan itu berasal dari bangkai AirAsia yang hilang.
 
Said Scan Sonar akan memetakan objek yang sebelumnya terekam bentuknya oleh Multibeam Echo Sounder. Selagi Multibean dan Said Scan bekerja, menyusul Magneto Meter untuk memastikan apakah yang ditemukan mengandung logam atau tidak.
 
"Kalau trafonya tinggi, nah berarti mengandung logam. Untuk memastikan, kita turunkan alat terakhir ROV," ucapnya.
 
ROV akan merekam sekeliling benda yang ditemukan oleh ketiga alat sebelumnya, melalui padangan visual bergerak. "Dalamnya nanti bisa dilihat jelas," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan