Jakarta: TNI-Polri apel bersama di Monas, Jakarta Pusat. Apel itu digelar untuk mengantisipasi demo susulan penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di Ibu Kota.
"Apel kesiapan pengamanan antisipasi unjuk rasa oleh TNI dan Polri di silang Monas yang dihadiri oleh Pangdam Jaya (Mayjen TNI Dudung Abdurachman) dan Kapolda Metro Jaya (Irjen Nana Sudjana)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus melalui pesan singkat, Senin, 12 Oktober 2020.
Apel itu digelar tadi pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Apel diikuti oleh 2.000 personel.
"Dilanjutkan dengan patroli di tempat-tempat rawan berkumpulnya massa yang akan unjuk rasa," kata mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu.
Polisi menerima informasi bakal ada unjuk rasa susulan hari ini. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Pengalihan arus dilakukan guna mencegah penumpukan kendaraan.
Baca: Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istana Merdeka
Kapolri Jenderal Idham Azis mengeluarkan telegram pelarangan demontrasi di tengah pandemi. Ini dilakukan demi mencegah terjadinya klaster baru penyebaran covid-19.
Polisi mengantisipasi adanya kerusuhan seperti demo pada Kamis, 8 Oktober 2020. Sebanyak 1.192 orang ditangkap imbas demo berujung ricuh tersebut.
Ribuan orang itu berasal dari berbagai kalangan. Ada yang disebut kelompok anarko, buruh, mahasiswa, dan siswa sekolah teknik menengah (STM).
Akibat kerusuhan itu, sejumlah fasilitas umum dan fasilitas kepolisian rusak. Seperti 18 pos polisi dan 20 halte TransJakarta dirusak bahkan dibakar.
Jakarta: TNI-Polri apel bersama di Monas, Jakarta Pusat. Apel itu digelar untuk mengantisipasi demo susulan penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (
UU Ciptaker) di Ibu Kota.
"Apel kesiapan pengamanan antisipasi unjuk rasa oleh TNI dan Polri di silang Monas yang dihadiri oleh Pangdam Jaya (Mayjen TNI Dudung Abdurachman) dan Kapolda Metro Jaya (Irjen Nana Sudjana)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus melalui pesan singkat, Senin, 12 Oktober 2020.
Apel itu digelar tadi pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Apel diikuti oleh 2.000 personel.
"Dilanjutkan dengan patroli di tempat-tempat rawan berkumpulnya massa yang akan unjuk rasa," kata mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu.
Polisi menerima informasi bakal ada
unjuk rasa susulan hari ini. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Pengalihan arus dilakukan guna mencegah penumpukan kendaraan.
Baca:
Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istana Merdeka
Kapolri Jenderal Idham Azis mengeluarkan telegram pelarangan demontrasi di tengah pandemi. Ini dilakukan demi mencegah terjadinya klaster baru penyebaran
covid-19.
Polisi mengantisipasi adanya kerusuhan seperti demo pada Kamis, 8 Oktober 2020. Sebanyak
1.192 orang ditangkap imbas demo berujung ricuh tersebut.
Ribuan orang itu berasal dari berbagai kalangan. Ada yang disebut kelompok anarko, buruh, mahasiswa, dan siswa sekolah teknik menengah (STM).
Akibat kerusuhan itu, sejumlah fasilitas umum dan fasilitas kepolisian rusak. Seperti 18 pos polisi dan 20 halte TransJakarta dirusak bahkan dibakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)