Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa. ANT/Syaiful Arif
Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa. ANT/Syaiful Arif

Beri Penghormatan untuk Tragedi Nanggala-402, Ini yang Dijanjikan Jokowi untuk Keluarga Korban

Patrick Pinaria • 26 April 2021 17:13
Jakarta: KRI Nanggala-402 tenggelam hingga kedalaman 838 meter di wilayah perairan Bali. Sebanyak 53 awak kapal dipastikan meninggal dalam tragedi tersebut.
 
Tragedi KRI Nanggala-402 mendapat perhatian mendalam bagi Presiden RI Joko Widodo. Ia pun berjanji pemerintah memberikan berbagai bentuk penghormatan untuk ke-53 awak kapal yang menjadi korban dalam kecelakaan kapal tersebut.
 
Salah satunya adalah menjamin pendidikan anak-anak dari keluarga ke-53 awak kapal KRI Nanggala-402. Mereka akan diberikan jaminan pendidikan hingga Strata-1.

"Pemerintah akan menjamin pendidikan putra-putri dari keluarga prajurit KRI Nanggala-402," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (26/4/2021).
 
Pada kesempatan itu, Jokowi juga memastikan ke-53 awak KRI Nanggala-402 akan mendapat penghargaan berupa kenaikan satu pangkat. Selain itu, ia menjamin negara akan memberi bintang jasa Jala Sena atas dedikasi, pengabdian, serta pengorbanan untuk bangsa dan negara.
 
KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali pada Rabu dini hari, 21 April 2021. Sebanyak 21 armada dikerahkan mencari KRI Nanggala-402. Armada terdiri atas KRI Rigel-933, KRI REM-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Diponegoro-365, KRI DR Soeharso, dan satu helikopter seri Panther.
 
TNI mengerahkan 400 personel untuk mencari keberadaan kapal selam tersebut. Ratusan prajurit TNI AL itu menyisir perairan Bali. Sementara itu, Polri mengerahkan empat kapal jenis sonar dan robotik yang memiliki kemampuan menyelam.
 
Sejumlah armada bantuan dari negara sahabat juga dikerahkan. Mulai HMAS Ballarat dari Australia, pesawat mata-mata penjaga maritim Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon, hingga kapal Rescue MV Swift dari Singapura.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan