Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, dalam acara Media Group News Summit: Indonesia 2021 (MGN Summit) dengan tema 'Public Health: Vaccine What to Expect?' di Grand Studio Metro TV, Jakarta Barat, Rabu, 27 Januari 2021.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, dalam acara Media Group News Summit: Indonesia 2021 (MGN Summit) dengan tema 'Public Health: Vaccine What to Expect?' di Grand Studio Metro TV, Jakarta Barat, Rabu, 27 Januari 2021.

Alasan Lansia Belum Dapat Jatah Vaksin Covid-19

Fachri Audhia Hafiez • 28 Januari 2021 06:40
Jakarta: Pemerintah Indonesia tidak mendahulukan kelompok lanjut usia (lansia) sebagai penerima vaksin covid-19 pada tahap awal. Salah satu alasanya, keterbatasan ketersediaan vaksin.
 
"Kalau jumlah vaksinnya tiba-tiba datang 400 juta dosis itu oke, langsung disuntik semuanya," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, dalam acara Media Group News Summit: Indonesia 2021 (MGN Summit) dengan tema 'Public Health: Vaccine What to Expect?' di Grand Studio Metro TV, Jakarta Barat, Rabu, 27 Januari 2021.
 
Pemerintah baru mampu mendatangkan total tiga juta vaksin secara bertahap. Jumlah ini dibagi-bagi untuk sejumlah kelompok prioritas pertama, salah satunya tenaga kesehatan.

Amin tak memungkiri kebijakan pemerintah tidak mendahulukan lansia sebagai kelompok penerima vaksin covid-19 dipertanyakan negara lain. Padahal, mortalitas kelompok lansia sangat rentan.
 
Keputusan ini lantaran pemerintah melihat orang-orang usia produktif lebih berpotensi tertular karena pekerjaannya. Kelompok ini rentan menjadi agen pembawa virus.
 
"Kalau mereka (usia produktif) tidak dibuat kebal mereka membawa virus. Setelah terpapar dan tertular, mereka akan membawa ke rumahnya," ujar Amin.
 
Dia menegaskan keputusan pemerintah bukan mengesampingkan lansia. Kelompok lansia otomatis terlindungi bila usia produktif kebal dan tidak menularkan virus.
 
"Mereka yang produktif itu, yang setiap hari harus keluar rumah dibuat kebal. Sehingga, mereka melindungi dirinya dan juga melindungi keluarganya, itu konsepnya," jelas Amin.
 
MGN Summit: Indonesia 2021 merupakan sebuah hybrid event. Acara ini menggabungkan konsep off air dan online yang terbagi ke dalam beberapa sesi. Dalam setiap sesi, hadir beberapa pembicara dari perwakilan pemerintah, pengusaha, akademisi, dan para ahli.
 
Salah satu elemen penting dari MGN Summit ialah paparan hasil survei dari News Research Centre (NRC) Media Group News. Survei dilakukan secara nasional di 34 provinsi di Tanah Air. Survei akan menjadi pemantik dalam pembahasan di MGN Summit.
 
Empat hal yang disoroti dalam survei, yakni pemulihan ekonomi, kesehatan masyarakat, energi hijau, dan pariwisata. Di luar empat tema besar itu, MGN Summit juga akan membahas permasalahan terkini, terutama antisipasi dampak gelombang covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan