medcom.id, Pangkalan Bun: Tim Rusia yang membantu melakukan pencarian melalui laut dan udara, belum berhasil menemukan lokasi kotak hitam pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Padahal, tim penyelam dari Rusia sudah diturunkan sejak kemarin, Senin (5/1/2014).
"Kemarin penyelam Rusia sempat observasi di wilayah 500 meter tapi belum menemukan apapun. Tadi pagi penyelam Rusia berhasil menyelam karena airnya bersih dan mereka sudah melakukan observasi tetapi belum menemukan apapun juga. Sekarang kami tunggu arahan dari Basarnas untuk area pencarian berikutnya," kata Wakil Menteri Pertahanan Sipil Penanggulangan Bencana Alam dan Situasi Darurat Rusia, Jenderal Eduard Chiziycov di Kumai Pangkalan Bun, Selasa (6/1/2015).
Rusia ikut melakukan pencarian korban dan pesawat AirAsia sejak 2 Januari lalu. Tim SAR Rusia mengklaim sudah berpengalaman membantu penanganan kecelakaan pesawat, di antaranya mendapatkan kotak hitam saat kecelakaan pesawat Sukhoi di Indonesia pada 2012. Selain membawa bantuan pesawat pencari, tim dari Rusia juga membawa serta 22 penyelam.
Senin (5/1/2015) kemarin, penyelam Rusia telah melakukan penyelaman ke titik yang diduga lokasi jatuhnya pesawat, namun terkendala karena jarak pandang nol akibat dasar laut berlumpur. Selasa pagi ini, enam penyelam Rusia kembali diturunkan melakukan observasi bawah laut di area yang sudah diarahkan oleh Basarnas. Namun, dari penyelaman pagi tadi, tim dari Rusia juga belum menemukan puing, jenazah dan korban pesawat AirAsia QZ8501.
Tim Rusia mengaku tidak ada masalah secara teknis peralatan yang mereka bawa, termasuk peralatan robotik yang bisa dikendalikan secara otomatis untuk mencapai kedalaman hingga 300 meter. Namun, diakui Eduard Chiziycov, cuaca buruk seperti gelombang tinggi dan jarak pandang terbatas di dalam laut menjadi kendala cukup berarti bagi timnya.
Terkait informasi ditemukannya sejumlah objek berukuran besar yang diduga badan pesawat, Tim SAR Rusia berharap diberi kesempatan untuk melakukan penyelaman di lokasi tersebut, termasuk untuk mencari kotak hitam yang diharapkan masih berada di sekitar lokasi pesawat.
Pesawat Amfibi BE-200 Rusia yang digunakan untuk membantu pencarian mengklaim sempat melihat 30 objek mirip pesawat. Mereka pun telah melaporkan temuan tersebut kepada Basarnas.
medcom.id, Pangkalan Bun: Tim Rusia yang membantu melakukan pencarian melalui laut dan udara, belum berhasil menemukan lokasi kotak hitam pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Padahal, tim penyelam dari Rusia sudah diturunkan sejak kemarin, Senin (5/1/2014).
"Kemarin penyelam Rusia sempat observasi di wilayah 500 meter tapi belum menemukan apapun. Tadi pagi penyelam Rusia berhasil menyelam karena airnya bersih dan mereka sudah melakukan observasi tetapi belum menemukan apapun juga. Sekarang kami tunggu arahan dari Basarnas untuk area pencarian berikutnya," kata Wakil Menteri Pertahanan Sipil Penanggulangan Bencana Alam dan Situasi Darurat Rusia, Jenderal Eduard Chiziycov di Kumai Pangkalan Bun, Selasa (6/1/2015).
Rusia ikut melakukan pencarian korban dan pesawat AirAsia sejak 2 Januari lalu. Tim SAR Rusia mengklaim sudah berpengalaman membantu penanganan kecelakaan pesawat, di antaranya mendapatkan kotak hitam saat kecelakaan pesawat Sukhoi di Indonesia pada 2012. Selain membawa bantuan pesawat pencari, tim dari Rusia juga membawa serta 22 penyelam.
Senin (5/1/2015) kemarin, penyelam Rusia telah melakukan penyelaman ke titik yang diduga lokasi jatuhnya pesawat, namun terkendala karena jarak pandang nol akibat dasar laut berlumpur. Selasa pagi ini, enam penyelam Rusia kembali diturunkan melakukan observasi bawah laut di area yang sudah diarahkan oleh Basarnas. Namun, dari penyelaman pagi tadi, tim dari Rusia juga belum menemukan puing, jenazah dan korban pesawat AirAsia QZ8501.
Tim Rusia mengaku tidak ada masalah secara teknis peralatan yang mereka bawa, termasuk peralatan robotik yang bisa dikendalikan secara otomatis untuk mencapai kedalaman hingga 300 meter. Namun, diakui Eduard Chiziycov, cuaca buruk seperti gelombang tinggi dan jarak pandang terbatas di dalam laut menjadi kendala cukup berarti bagi timnya.
Terkait informasi ditemukannya sejumlah objek berukuran besar yang diduga badan pesawat, Tim SAR Rusia berharap diberi kesempatan untuk melakukan penyelaman di lokasi tersebut, termasuk untuk mencari kotak hitam yang diharapkan masih berada di sekitar lokasi pesawat.
Pesawat Amfibi BE-200 Rusia yang digunakan untuk membantu pencarian mengklaim sempat melihat 30 objek mirip pesawat. Mereka pun telah melaporkan temuan tersebut kepada Basarnas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)