Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir - Lapan.go.id
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir - Lapan.go.id

Menristek Umumkan Kampus Jual Ijazah Palsu Pekan Depan

Arga sumantri • 30 Mei 2015 09:00
medcom.id, Jakarta: Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir, beberapa hari lalu melakukan sidak ke kampus yang diduga terlibat praktik jula beli ijazah palsu. Nasir pun menemukan banyak ijazah bodong dalam sidaknya itu. 
 
Pihaknya kini tengah mengaudit perguruan tinggi yang ada. Nasir mengaku akan mengumumkan kampus mana saja yang terbukti melakukan praktik jual beli ijazah palsu pekan depan. 
 
"Minggu depan saya akan ada pengumuman sekolah tinggi mana saja yang akan ditutup atau dalam pengawasan, yang sudah jelas terbukti melakukan praktik ijazah palsu," kata Nasir dalam dialognya bersama Anggota DPR Komisi X, Reni Marlinawati dan Pengamat Pendidikan, Indra Charismiadji di acara Bincang Pagi Metro TV, Sabtu (30/5/2015).

Nasir mengaku tak akan main-main untuk menindak keras para pelaku jual beli ijazah palsu. Sebab, jika dibiarkan, dapat berakibat pada turunnya daya saing pendidikan Indonesia.
 
"Kami punya kepentingan untuk meningkatkan daya saing pendidikan kita. Apalagi dalam rangka menghadapi ASEAN Economic Community," tambahnya.
 
Nasir sedikit membeberkan indikator yang menunjukkan ijasah itu dapat disebut palsu atau bodong. "Yang dianggap palsu itu, pertama yang didapat tanpa proses belajar, kedua, dia ikut proses belajar tapi tidak sesuai prosedur," terangnya.
 
Pemerintah baru-baru ini menguak kasus praktik transaksi ijazah palsu. Menristek Dikti Muhammad Nasir pun melakukan sidak ke kampus-kampus yang diduga melakukan jual beli ijasah palsu. Hasilnya, beberapa kampus terbukti menjual belikan ijazah tanpa proses pendidikan yang sebagaimana mestinya.
 
Bahkan, Anggota DPR dari Partai Hanura, Frans Agung Mula Putra, dilaporkan pada MKD oleh mantan staf pribadinya, Denty Noviany Sari lantaran diduga memalsukan gelar akademik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan