Jakarta: Dalam 10 tahun masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membuat berbagai capaian dalam pembangunan ekonomi, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Pembangunan ekonomi yang inklusif menjadi fokus pemerintahan Jokowi, dengan tujuan mengurangi ketimpangan antar wilayah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Salah satu indikator kesuksesan ini adalah pertumbuhan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), yang memainkan peran penting dalam perekonomian lokal. Ini gambarannya.
Kesuksesan Dana Desa
Tidak bisa dipungkiri program unggulan Jokowi dalam membangun ekonomi perdesaan negeri adalah dana desa, sejak 2015, puluhan triliun per tahun sudah dihabiskan untuk menaikkan kelas desa.
Berdasarkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak pada bulan Oktober, pemerintah telah mengucurkan anggaran dana desa sebesar Rp 609,9 triliun dalam 10 tahun terakhir.
"Sepanjang penyaluran Dana Desa 2014-2023, pendapatan warga desa meningkat 80 persen," kata Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Ivanovich Agusta, melansir Antara.
Hasilnya berdasarkan Data Indeks Desa Membangun (IDM) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pada tahun 2023, terdapat 6238 Desa Mandiri pada tahun 2022 dibanding sebelumnya yang hanya 174 pada tahun 2015.
"Ada 10 rumah yang kami bangun dengan dukungan Dana Desa mencapai keseluruhan Rp480 juta atau sebesar Rp48 juta per rumah," ungkap Kepala Kampung Manggandisapi, Distrik Biak Kota Nimbrot Morin, melansir Antara.
Kemudian 20.249 Desa Maju tahun 2022 dibanding 3608 tahun 2015, 33.902 Desa Berkembang tahun 2022 dibanding 22.882 tahun 2015.
Angka Desa Tertinggal dan sangat tertinggal semakin berkurang, pada tahun 2022, terdapat 9.584 desa tertinggal dibanding tahun 2015 yang sebanyak 33.592. Sedangkan untuk sangat tertinggal, hanya terdapat 4982 yang masih terjebak dalam status ini tahun 2022 dibanding 13.353 desa sangat tertinggal 2015.
Program Dana Desa juga telah berhasil membangun infrastruktur desa guna mendukung aktivitas ekonomi seperti 350.775 Km Jalan Desa, 1.904.381 meter Jembatan dan 14.612 pasar desa.
"Jalan tol enggak ada apa-apanya hanya 2.040 kilometer, jalan desa 350 ribu kilometer karena kita memiliki 74.800 desa di seluruh Tanah Air ini," ujar Jokowi, di Jawa Tengah pada Rabu, 3 Januari 2024.
Kesuksesan Ekonomi Daerah 3T
Kepemimpinan Jokowi berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Contohnya, berdasarkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Agustus 2024, beberapa daerah luar pulau Jawa seperti Maluku dan Papua tumbuh sebesar 8,45% didorong industri pengolahan, pertambangan dan penggalian.
Adapun Bali dan Nusa Tenggara 6,84% didorong pertambangan dan penggalian, pertanian, perikanan, dan kehutanan, serta Sulawesi 6,07% didorong pertanian, perikanan, kehutanan, dan industri pengolahan.
Berdasarkan Antara, pada Maret 2024, tingkat kemiskinan di Sulawesi mencapai persentase 9,59%, Maluku dan Papua 19,39%, Sulawesi Tengah 11,77%, dan Maluku Utara 6,32%. Dibandingkan tahun 2014, Sulawesi 11,71%, Maluku dan Papua 23,15%, Sulawesi Tengah 13,93% dan Maluku Utara 7,30%.
Hal ini dikarenakan proyek Jokowi seperti Proyek Strategis Nasional (PSN) dan pembangunan infrastruktur seperti membangun 6.665 Broadcast Traffic System (BTS) di wilayah 3T, pembangunan 2.882 km jalan tol dan tol air.
Gambar: Tol Laut NTT. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)
“Sebelum ada Tol Laut, saya harus menunggu berbulan-bulan untuk barang kiriman. Kini dalam waktu dua minggu, barang yang saya pesan sudah tiba. Harga juga jauh lebih murah,” demikian diugkapkan Siti, seorang pedagang di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) melansir Indonesia.go.id.
Kesuksesan UMKM Pemerintahan Jokowi
UMKM meningkat pesat di masa pemerintahan Jokowi. Berdasarkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) pelaku UMKM mencapai sekitar 66 juta dan berkontribusi 61% Pendapatan Domestik Bruto (PDB). UMKM menyerap setidaknya 117 juta pekerja atau 97% dari total tenaga kerja.
Kesuksesan Jokowi terutama dalam dua bidang: digitalisasi UMKM dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius menyatakan pada 9 Oktober bahwa realisasi penyaluran KUR tahun 2015-30 September 2024 (triwulan III-2024) sebesar Rp1.793 triliun kepada 48 juta debitur UMKM.
Pelaku penjual donat dari Pontianak, Fini Yulita mengaku mendapatkan keuntungan besar setelah mendapatkan modal KUR.
Gambar: Fini Yulita, (Antaranews Kalbar)
"Usaha ini sekarang menjadi andalan ekonomi keluarga kami. Alhamdulillah semuanya lancar setelah mendapatkan kucuran modal usaha dari Bank Kalbar, yang merupakan solusi permodalan usaha-usaha kecil seperti ini," tutur Fini, melansir Antara News Kalimantan Barat.
Adapun digitalisasi UMKM yang berdasarkan Kadin, sukses meningkatkan jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital di Indonesia sampai 30 juta UMKM tahun 2024.
Sumber: Kadin
“Kita terus mendorong digitalisasi UMKM,” kata Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraannya pada 2021.
Demikian informasinya, semoga bermanfaat.
Baca Juga:
10 Tahun Jokowi Dinilai Sukses Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem
Jakarta: Dalam 10 tahun masa pemerintahannya, Presiden
Joko Widodo (Jokowi) telah membuat berbagai capaian dalam pembangunan ekonomi, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Pembangunan ekonomi yang inklusif menjadi fokus pemerintahan Jokowi, dengan tujuan mengurangi ketimpangan antar wilayah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Salah satu indikator kesuksesan ini adalah pertumbuhan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), yang memainkan peran penting dalam perekonomian lokal. Ini gambarannya.
Kesuksesan Dana Desa
Tidak bisa dipungkiri program unggulan Jokowi dalam membangun ekonomi perdesaan negeri adalah dana desa, sejak 2015, puluhan triliun per tahun sudah dihabiskan untuk menaikkan kelas desa.
Berdasarkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak pada bulan Oktober, pemerintah telah mengucurkan anggaran dana desa sebesar Rp 609,9 triliun dalam 10 tahun terakhir.
"Sepanjang penyaluran Dana Desa 2014-2023, pendapatan warga desa meningkat 80 persen," kata Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Ivanovich Agusta, melansir Antara.
Hasilnya berdasarkan Data Indeks Desa Membangun (IDM) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pada tahun 2023, terdapat 6238 Desa Mandiri pada tahun 2022 dibanding sebelumnya yang hanya 174 pada tahun 2015.
"Ada 10 rumah yang kami bangun dengan dukungan Dana Desa mencapai keseluruhan Rp480 juta atau sebesar Rp48 juta per rumah," ungkap Kepala Kampung Manggandisapi, Distrik Biak Kota Nimbrot Morin, melansir Antara.
Kemudian 20.249 Desa Maju tahun 2022 dibanding 3608 tahun 2015, 33.902 Desa Berkembang tahun 2022 dibanding 22.882 tahun 2015.
Angka Desa Tertinggal dan sangat tertinggal semakin berkurang, pada tahun 2022, terdapat 9.584 desa tertinggal dibanding tahun 2015 yang sebanyak 33.592. Sedangkan untuk sangat tertinggal, hanya terdapat 4982 yang masih terjebak dalam status ini tahun 2022 dibanding 13.353 desa sangat tertinggal 2015.
Program Dana Desa juga telah berhasil membangun infrastruktur desa guna mendukung aktivitas ekonomi seperti 350.775 Km Jalan Desa, 1.904.381 meter Jembatan dan 14.612 pasar desa.
"Jalan tol enggak ada apa-apanya hanya 2.040 kilometer, jalan desa 350 ribu kilometer karena kita memiliki 74.800 desa di seluruh Tanah Air ini," ujar Jokowi, di Jawa Tengah pada Rabu, 3 Januari 2024.
Kesuksesan Ekonomi Daerah 3T
Kepemimpinan Jokowi berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Contohnya, berdasarkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Agustus 2024, beberapa daerah luar pulau Jawa seperti Maluku dan Papua tumbuh sebesar 8,45% didorong industri pengolahan, pertambangan dan penggalian.
Adapun Bali dan Nusa Tenggara 6,84% didorong pertambangan dan penggalian, pertanian, perikanan, dan kehutanan, serta Sulawesi 6,07% didorong pertanian, perikanan, kehutanan, dan industri pengolahan.
Berdasarkan Antara, pada Maret 2024, tingkat kemiskinan di Sulawesi mencapai persentase 9,59%, Maluku dan Papua 19,39%, Sulawesi Tengah 11,77%, dan Maluku Utara 6,32%. Dibandingkan tahun 2014, Sulawesi 11,71%, Maluku dan Papua 23,15%, Sulawesi Tengah 13,93% dan Maluku Utara 7,30%.
Hal ini dikarenakan proyek Jokowi seperti Proyek Strategis Nasional (PSN) dan pembangunan infrastruktur seperti membangun 6.665 Broadcast Traffic System (BTS) di wilayah 3T, pembangunan 2.882 km jalan tol dan tol air.
Gambar: Tol Laut NTT. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)
“Sebelum ada Tol Laut, saya harus menunggu berbulan-bulan untuk barang kiriman. Kini dalam waktu dua minggu, barang yang saya pesan sudah tiba. Harga juga jauh lebih murah,” demikian diugkapkan Siti, seorang pedagang di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) melansir Indonesia.go.id.
Kesuksesan UMKM Pemerintahan Jokowi
UMKM meningkat pesat di masa pemerintahan Jokowi. Berdasarkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) pelaku UMKM mencapai sekitar 66 juta dan berkontribusi 61% Pendapatan Domestik Bruto (PDB). UMKM menyerap setidaknya 117 juta pekerja atau 97% dari total tenaga kerja.
Kesuksesan Jokowi terutama dalam dua bidang: digitalisasi UMKM dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius menyatakan pada 9 Oktober bahwa realisasi penyaluran KUR tahun 2015-30 September 2024 (triwulan III-2024) sebesar Rp1.793 triliun kepada 48 juta debitur UMKM.
Pelaku penjual donat dari Pontianak, Fini Yulita mengaku mendapatkan keuntungan besar setelah mendapatkan modal KUR.
Gambar: Fini Yulita, (Antaranews Kalbar)
"Usaha ini sekarang menjadi andalan ekonomi keluarga kami. Alhamdulillah semuanya lancar setelah mendapatkan kucuran modal usaha dari Bank Kalbar, yang merupakan solusi permodalan usaha-usaha kecil seperti ini," tutur Fini, melansir Antara News Kalimantan Barat.
Adapun digitalisasi UMKM yang berdasarkan Kadin, sukses meningkatkan jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital di Indonesia sampai 30 juta UMKM tahun 2024.
Sumber: Kadin
“Kita terus mendorong digitalisasi UMKM,” kata Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraannya pada 2021.
Demikian informasinya, semoga bermanfaat.
Baca Juga:
10 Tahun Jokowi Dinilai Sukses Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)