Wasit Eko Agus Sugiharto yang menjadi korban pemukulan pemain Sulteng. Foto: Tangkapan layar TVRI
Wasit Eko Agus Sugiharto yang menjadi korban pemukulan pemain Sulteng. Foto: Tangkapan layar TVRI

Kronologi dan Penyebab Pemain Sulteng Pukul Wasit hingga KO pada Laga PON XXI 2024 Aceh-Sumut

M Rodhi Aulia • 15 September 2024 09:53
Jakarta: Insiden tak terduga terjadi pada pertandingan perempat final sepak bola putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 antara Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu malam 14 September 2024 seperti dilansir dari Antara.
 
Laga ini diwarnai ketegangan yang berujung pada pemukulan terhadap wasit oleh pemain Sulteng, Rizki Saputra, hingga wasit bernama Eko Agus Sugiharto jatuh tak sadarkan diri alias knockout (KO).  
 
Insiden ini tentu menjadi sorotan dalam sejarah PON XXI dan menciptakan perdebatan tentang netralitas wasit serta etika pemain di lapangan.

Hujan Kartu dan Keputusan Kontroversial

Sulawesi Tengah memulai pertandingan dengan baik dan unggul 1-0 melalui gol Wahyu Alman di menit ke-24. Namun, pada menit ke-38, suasana memanas ketika pelatih Sulteng terlibat perselisihan dengan staf pelatih Aceh. Suporter tuan rumah yang emosi pun melempar botol ke lapangan, memaksa pertandingan dihentikan sementara.

Laga semakin sengit ketika pada menit ke-74, Wahyu Alman, pemain Sulteng, diusir keluar lapangan setelah mengambil bola yang dianggap berbahaya. 
 
Keputusan ini memicu protes dari tim Sulteng yang merasa wasit, Eko Agus Sugiharto, bertindak tidak adil. Kondisi semakin parah saat Moh Akbar, pemain Sulteng lainnya, juga menerima kartu merah pada menit ke-85.
 
Baca juga: Menpora Buka Pertandingan ESport PON Aceh-Sumut
 
Puncak ketegangan terjadi pada menit ke-97 ketika wasit memberikan penalti kontroversial kepada Aceh. Pemain Aceh diduga melakukan diving, namun wasit tetap memberikan penalti. 
 
Akibat keputusan ini, Rizki Saputra, pemain Sulteng bernomor punggung 15, terpancing emosi dan langsung memukul wasit di bagian kepala hingga KO. Tindakan ini tentu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Wasit sempat mendapat perawatan medis sebelum akhirnya dibawa keluar lapangan dengan ambulans.

Kericuhan dan Walk Out

Setelah pemukulan tersebut, situasi di stadion semakin memanas. Penonton kembali melempari botol, memicu kericuhan. Meskipun sempat terhenti, pertandingan akhirnya dilanjutkan, namun Rizki Saputra menerima kartu merah, menjadi kartu merah ketiga bagi tim Sulteng.
 
Ketika skor masih 1-0 untuk keunggulan Sulteng, Aceh kembali mendapat penalti setelah pemain Sulteng dinyatakan melakukan handball. Akmal Juanda berhasil mengeksekusi penalti, menyamakan skor menjadi 1-1. 
 
Pada akhirnya, pertandingan tidak berlanjut ke babak perpanjangan waktu karena tim Sulteng memilih untuk walk out (WO), membuat Aceh otomatis lolos ke semifinal PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Penyebab Insiden dan Dampaknya

Pemukulan terhadap wasit diduga kuat dipicu oleh sederet keputusan kontroversial yang dianggap berat sebelah oleh pemain dan pelatih Sulteng. Salah satunya adalah pemberian tiga kartu merah kepada pemain Sulteng dan dua penalti untuk Aceh, termasuk penalti yang diprotes keras karena dianggap tidak sah.
 
Laga ini meninggalkan kesan buruk dan menjadi sorotan publik terkait kinerja wasit serta emosi pemain yang memuncak akibat keputusan-keputusan kontroversial. Di babak semifinal, Aceh akan menghadapi Jawa Timur pada Senin 16 September 2024.

5 Keputusan Kontroversial Wasit Eko 

  1. Pemberian Kartu Merah Berulang: Tiga pemain Sulteng diusir dari lapangan, membuat tim hanya bermain dengan delapan orang. Mereka adalah Wahyu Alman, Moh Akbar dan Muhammad Rizki.

  2. Waktu Tambahan yang Panjang: Tambahan waktu 13 menit di babak kedua menimbulkan kecurigaan, terutama ketika Sulteng masih unggul 1-0.

  3. Pelanggaran Pemain Aceh Tak Dihukum: Pelanggaran keras oleh pemain Aceh tidak berujung kartu, memicu protes dari tim Sulteng. Seharusnya Sulteng mendapatkan penalti. Namun, wasit cuek dan tidak memberikan hukuman apa pun.

  4. Dua Penalti untuk Aceh: Kedua penalti ini dinilai kontroversial, terutama yang pertama akibat diving pemain Aceh.

  5. Langsung Menyudahi Laga: Usai penalti kedua Aceh berbuah gol, wasit langsung meniup peluit panjang, mengakhiri pertandingan saat skor imbang 1-1.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan